Berbagai elemen masyarakat Surabaya turun ke jalan untuk menghelat Aksi Jeda Untuk Iklim di dalam bus.
- Kadis Kominfo Jatim Terima Kunjungan Tim Sistem Informasi Kemenpora RI
- Jelang Idul Fitri 1446 H, Forkopimda Jember Musnahkan Puluhan Ribu Miras dan Okerbaya
- Museum Tsunami Aceh Gelar Pameran Temporer Perdamaian GAM dan Indonesia
"Krisis iklim merupakan isu global melampaui identitas, kepentingan pribadi, dan batas-batas administratif wilayah negara. Ini berkaitan dengan kondisi satu-satunya bumi yang kita huni bersama, sebab itu butuh penanganan sinergis secara globalâ€, ujarnya.
Senada dengan Alvin, Ketua PMII Komisariat Sepuluh Nopember Surabaya, menjelaskan bahwa 11 tahun lagi, bumi akan mencapai climate tipping point (titik dimana segala sesuatu sudah tidak bisa diperbaiki lagi).
Bila kenaikan suhu 1,5 derajatcelcius tidak bisa ditahan lajunya dalam 11 tahun ini, maka ke depan tidak akan bisa dikendalikan lagi.
"Dampak pahit ini akan dirasakan terutama oleh generasi saya dan generasi setelah kita nantinyaâ€, kata Alvin.
Marhamah, Koordinator Aksi Jeda Untuk Iklim Surabaya mengatakan, bahwamelalui aksi ini masyarakat segera sadar akan kondisi 'Darurat Iklim’. Dari kesadaran ini akan memupuk dan makin bersemangat lagi untuk peduli dengan lingkungan.
"Keadaan ini harus menjadi pembicaraan semua orang karena penyelesaiannya hanya bisa terjadi ketika semua orang bertindak. 11 tahun untuk kita membenahi banyak hal." singkatnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Eri Bertemu 10 Pimpinan Partai Politik, Ini yang Dibahas
- Mahasiswa Pasarkan Ganja Secara Online Dari Aceh
- Wali Kota Malang Ajak Masyarakat Jadikan Pancasila Sebagai Landasan Hidup Berbangsa dan Bernegara