Ada dua pilihan bagi Presiden Joko Widodo untuk Pilkada Serentak 2020. Yakni menunda pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember atau melakukan karantina wilayah secara total sebelum 9 Desember nanti. Sehingga keselematan rakyat menjadi prioritas.
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
Hal ini disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (27/9).
“Tunda pilkada sampai pandemi reda atau kalau tidak, maka pemerintah harus melakukan lockdown total agar penyebaran corona bisa terkendali," ujar Saiful.
Saiful pun mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak setengah hati mengatasi persoalan Covid-19 yang mengancam rakyat Indonesia. Jangan sampai Pilkada lebih dipentingkan ketimbang penanganan corona yang bisa menyelamakan nyawa rakyat.
Menurutnya, jika Presiden Jokowi tidak segera melakukan karantina wilayah secara total di seluruh wilayah di Indonesia, maka dipastikan penyebaran Covid-19 semakin buruk.
"Kalau tidak segera lockdown, maka jangan salahkan kalau corona akan semakin mengganas karena Pilkada Desember 2020 mendatang," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik