Melalui Program Si Jamal, Pemkot Kediri Serahkan Bantuan untuk Para Difabel

Si Jamal (Sinergi Jaring Pengaman Sosial) menyerahkan bantuan kepada difabel, Jumat (1/05). Sejumlah 787 paket bantuan sembako dibagikan dengan dua cara yaitu di aula Dinsos Kota Kediri sejumlah 183 paket dan 604 paket didistribusikan dari pintu ke pintu. 


“Untuk saudara-saudara difabel yang tidak bisa datang ke Dinsos karena kondisinya, kami menyalurkannya ke rumah-rumah,” kata Ramadhan Ni’am dari badan amal BMH (Baitul Maal Hidayatullah), salah satu anggota Si Jamal. Pembagian dari rumah ke rumah ini untuk memastikan semua difabel menerima bantuan tanpa harus kesulitan mengambil. 

Si Jamal merupakan kolaborasi Pemkot Kediri dengan berbagai lembaga amal yaitu Baznas (Badan Amal Zakat Nasional), Rumah Zakat, Yatim Mandiri, BMH (Baitul Maal Hidayatullah), NH (Nurul Hayat), LMI, Sahabat Mustahiq, dan Al Haromah. Masing-masing badan amal bergerak untuk mendistribusikan ke 46 kelurahan se-Kota Kediri dengan bantuan staf kelurahan setempat.

Para difabel ini memiliki peran beragam. Ada yang menjadi tulang punggung keluarga yang sangat terdampak dengan pandemi Covid-19. Ada pula para anak-anak dan remaja yang usaha orang tuanya terdampak pandemik. Beberapa juga dari tingkat ekonomi cukup meski terdampak.

Dwi Noviani (15 tahun), warga Kelurahan Pesantren merupakan salah satu penerima sembako dari Si Jamal. Ia tuna grahita dan tuna wicara dengan kondisi ekonomi orang tua yang cukup bila kondisi normal. Namun pada saat pandemi, usaha orang tuanya berkurang drastis karena toko orang tuanya sepi pembeli.

Selain itu, Lila Putri Kusuma (12 tahun), warga Kelurahan Pesantren juga menerima bantuan dari Si Jamal. Ayahnya pekerja swasta yang tak tentu penghasilannya. Ketika pandemi, tak ada pemasukan sama sekali.

“Saya penerima PKH, kalau saya kerjanya di rumah saja,” kata Suharti, ibu dari Lila. Kesehariannya ia menemani putrinya di rumah. 

Si Jamal menyentuh warga se-Kota Kediri yang terdampak langsung. Penerima Si Jamal ini kebanyakan dari keluarga ekonomi lemah yang terdata di Dinsos. Dalam keseharian pun, mereka hidup pas-pasan. Bantuan awal kepada tukang becak, juru parkir, wilayah yang mengisolasi diri karena salah satu anggotanya positif Covid-19, dan kini difabel.[andik/hms]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news