Di antara ceramahnya yang viral, KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq menceritakan masa kecil Nabi Muhammad SAW. Salah satunya Gus Muwafiq menafikan dan mementahkan pendapat-pendapat ulama adanya pancaran sinar pada tubuh Rasulullah kala lahir.
- Satgas BLBI Belum Efektif, Banyak Aset Obligor Nakal Tidak Disita
- Partai Pendukung Anies Baswedan Di Jatim Rapatkan Barisan, Emil Dardak: Kita Solid
- Didukung Petani dan Nelayan, Prabowo-Gibran Mantap Menatap Pilpres
"Saya yakin dengan seyakin-yakinnya nur Muhammad itu memancarkan sinar. Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu, dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya," ucapnya.
Menanggapi hal ini, KH Luthfi Bashori Alwi alias Gus Luthfi mengisahkan seorang bidan yang membantu kelahiran Nabi Muhammad yakni Al-Syaffa', ibu dari sahabat Abd al-Rahman bin ‘Awf, melihat langsung cahaya Muhammad.
"Saat itu Al-Syaffa' menceritakan, tatkala Nabi lepas atau diletakkan dari tanganku, aku mendengarkan pembicara yang mengatakan ‘semoga allah merahmati engkau’. Maksudnya ditujukan pada Nabi Muhammad SAW,†terang Gus Luthfi dikutip Kantor Berita , Selasa (10/12).
Gus Luthfi melanjutkan, setelah Al-Syaffa' mendengar suara-suara tidak kasat mata, lantas bersinarlah di sekitar Al-Syaffa' tempat-tempat dari timur dan barat hingga terlihat istana-istana di negeri Syam.
Selain Al-Syaffa', Gus Luthfi juga menceritakan bahwa sahabat Sayyidina Hasan Bin Tsabit pernah membuat syair yang memuji Nabi.
"Dikatakan Hasan Bin Tsabit, ‘Engkau (Muhammad) diciptakan yang terlepas dari segala macam kekurangan aib, seakan-akan engkau wahai Nabi Muhammad diciptakan seperti yang engkau kehendaki’. Itulah kehebatan Nabi Muhammad di mata sahabat,†jelas Gus Luthfi.
Karenanya jika ada yang mengingkari cahaya Muhammad, menurut Gus Luthfi, maka itu adalah pekerjaan orientalis liberal.
"Yang mengingkari ini umumnya dari kalangan orientalis liberal, orang kafir barat yang mempelajari keislaman yang dipergunakan untuk menjatuhkan Islam dari dalam. Ketahuilah, bahwa Nabi Muhammad adalah manusia tapi tidak seperti manusia pada umumnya. Karena itu jangan kita tersesat oleh orang-orang orientalis liberal. Semoga kita senantiasa tetap menjadi pecinta Nabi Muhammad,†tutupnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wacana Pemakzulan Jokowi adalah Kegenitan Politik
- Makna Putusan MK Bukan 75 Pegawai KPK Dites Lagi, Tapi Diberi Pesangon
- Mudahkan Kerja Jurnalis, Panitia Daerah Sediakan Press Room Muktamar NU
