Mendekati pelaksanaan Tes Potensi Akademik (TPA) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP jalur zonasi kawasan, para orang tua dan anak diimbau agar tidak risau. Pasalnya, ujian TPA yang akan dilaksanakan pada Senin (17/6), merupakan ujian yang biasa dihadapi anak-anak saat sekolah.
- Literasi Digital, Guru SD dan SMP Sidoarjo Dilatih Ciptakan Konten Edukasi Kreatif
- AHY Lulus Program Doktor Dengan Predikat Terbaik dari Universitas Airlangga
- UT Surabaya Gelar Lomba Dance SMA untuk Rayakan HUT ke-79 dan Dies Natalis ke-40
"Hasil dari TPA ini tentu saja bagaimana potensi pemahaman dan penalaran siswa,†kata Nurul dikutip Kantor Berita saat jumpa pers di Kantor Bagian Humas, Jumat (14/6).
Nurul menuturkan, keberhasilan dalam mencapai nilai terbaik saat TPA nanti, diperlukan dukungan para orang tua. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada orang tua harus lebih bijak dalam mendukung anak-anaknya dengan tidak menekan secara berlebihan.
"Diharapkan orang tua itu lebih menenangkan anak-anaknya. Orang tua betul-betul support positif, jangan sampai tes TPA ini kemudian memberikan satu tekanan, memberikan satu stressor yang lebih kepada anak-anak,†ujarnya.
Sebelum mengerjakan soal TPA nanti, kata Nurul, peserta diharapkan mendengarkan instruksi dari tester. Jika peserta masih belum paham dalam teknis pengerjaan soal, lebih baik mengajukan pertanyaan kepada tester.
"Karena ujian TPA baru bisa dimulai ketika para peserta sudah paham dalam pengisian soal,†paparnya.
Ia memamparkan TPA dipergunakan untuk seleksi SMP masuk Sekolah Kawasan. Ujian TPA meliputi kemampuan berfikir verbal (bahasa), kemampuan berfikir numerical (angka), dan kemampuan berfikir figural (gambar).
"Siswa-siswi dengan kemampuan TPA yang bagus, pastinya sudah siap untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang disesuaikan dengan sekolah kawasan itu sendiri,†jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Martadi menyampaikan, sebenarnya TPA tersebut berawal saat Dewan Pendidikan Kota Surabaya berupaya mencarikan solusi alternatif terkait pelaksanaan PPDB di Surabaya. Selain itu, TPA itu merupakan hasil dari beberapa masukan dari para orang tua wali murid.
"Akhirnya kami bersama Dispendik dan para orang tua murid mencari jalan tengah. Kami kemudian menghadap Dirjen waktu itu,†kata Martadi.
Martadi menyebut Kota Surabaya punya pengalaman hampir 10 tahun saat mengelola sekolah khusus atau kawasan. Maka dari itu, ia optimistis jika penerapan jalur zonasi kawasan di Surabaya bisa berjalan dengan baik.
"Saya pikir ini jalan yang terbaik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk pelaksanaan PPDB,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hadiri Pengukuhan Guru Besar Teologi Islam Kontemporer UINSA, Wali Kota Eri Cahyadi: Ini Ilmu yang Luar Biasa
- XL Axiata Salurkan 1,3 Juta Paket Data Gratis untuk Pelajar
- Empat Tahun Berturut-turut Jatim Jadi Provinsi dengan Siswa Terbanyak Diterima PTN Tanpa Tes, Gubernur Khofifah: Alhamdulillah