Hilangnya diorama yang menggambarkan suasana pasca penculikan enam jenderal dan seorang perwira muda TNI oleh anasir PKI telah diklarifikasi oleh Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
- Kritik Kenaikan BBM, Untuk Apa Punya Menkeu Klaim Terbaik di Dunia?
- Tokoh Jatim Pakde Karwo dan Emil Dardak Hadir Bersama Prabowo, Peluang Satu putaran Masih Kuat
- KPK Saatnya Usut Pejabat yang Tak Lapor LHKPN
Dikatakan Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Heryantana, diorama yang berada di Museum Dharma Bhakti Kostrad itu tidak dipajang atas permintaan mantan Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Azmyn Yusri Nasution pada 30 Agustus 2021.
Namun demikian, publik masih bertanya-tanya alasan pencopotan patung Mayjen Soeharto, Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, dan mantan Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution itu.
Apalagi, fakta pencopotan diorama itu dikaitkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dengan kekawatiran adanya dugaan penyusupan PKI ke tubuh TNI.
Bagi pengamat politik Hendri Satrio, selain klarifikasi dari Kostrad, perihal diorama itu perlu mendapat penjelasan dari Menteri Pertahanan saat ini, Prabowo Subianto. Apalagi pencopotan tersebut juga dikabarkan dilakukan saat Kemenhan dikomandoi Prabowo.
Hal disampaikan di akun Twitter pribadi Hendri Satrio sembari menautkan akun Twitter jurubicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, Senin (27/9).
"Tentang tudingan Pak Gatot Nurmantyo, hilangnya patung sejumlah tokoh penumpas G30S/PKI di Makostrad, saya pilih menunggu komentar Pak Prabowo Subianto aja dulu," kata Hensat, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/9).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Diminta Investigasi Keuangan Kemenag Terkait Dugaan Sabotase Muktamar NU
- Resmi Pimpin Demokrat Lampung, Edy Irawan Janji Bangun Gedung Tiga Lantai
- Kian Memanas dengan Rusia, Pemerintah Diminta Tarik WNI dari Ukraina