Menko AHY Siapkan Lima Topik Utama Untuk Gaet Investor Saat Konferensi Internasional

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa, 27 Mei 2025/RMOL
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa, 27 Mei 2025/RMOL

Sejumlah isu akan dibawa Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke investor yang akan hadir dalam Conference on Infrastructure atau Konferensi Internasional tentang Infrastruktur tahun 2025. 


Menurut Menko AHY, Kemenko yang dipimpinnya telah menyiapkan topik-topik utama, dan dipastikan akan dibahas bersama investor-investor terundang dalam Konferensi Internasional Infrastruktur pada 11 hingga 12 Juni 2025 mendatang.

"Ada lima topik utama yang akan kami angkat dalam forum tersebut, yang pertama adalah future proving cities. Jadi kita berbicara bagaimana mewujudkan kota-kota di masa depan yang benar-benar terintegrasi dan didukung oleh infrastruktur dasar yang memang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup sebuah kota," ujar AHY usai melakukan pertemuan dengan pemimpin-pemimpin redaksi media nasional, di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Mei 2025.

Ketua Umum Partai Demokrat itu menjelaskan, konsep kota masa depan Indonesia pada intinya merevitalisasi berbagai infrastruktur dasar khususnya di wilayah perkotaan. 

"Misalnya terkait bagaimana kondisi air dan sanitasi pengelolaan limbah, transportasi publik, dan infrastruktur untuk mendukung ketersediaan energi, serta pengembangan digital untuk informasi dan komunikasi," urainya.

Kemudian topik kedua yang diangkat dalam forum internasional itu, disebutkan putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini adalah tentang connecting the archipelago, atau meningkatkan integrasi dan mengurangi gap antarwilayah di Indonesia.

"Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Lebih dari 17 ribu pulau karena negara maritim. Artinya untuk mengintegrasikan semua wilayah Indonesia dibutuhkan infrastruktur konektivitas yang juga semakin maju, semakin modern dan semakin terjangkau, accessible bagi semua," tuturnya.

Untuk topik ketiga, AHY akan mengangkat konsep rumah layak untuk masyarakat kepada investor-investor, sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan di berbagai wilayah Indonesia.

Pada pokoknya, topik ini akan berbicara tentang bagaimana lingkungan tempat tinggal masyarakat bisa diciptakan untuk meningkatkan kualitas hidup, sebagaimana program prioritas Asta Cita Presiden Prabowo.

"Oleh karenanya kita berharap ini juga bisa disampaikan dan bisa didiskusikan, termasuk model transit oriented development di kota-kota besar yang kita berharap ini bisa mengurai kepadatan dan kemacetan, dan pada akhirnya produktivitas akan terjaga, daya saing kota dan komunitas juga akan semakin baik," paparnya.

"Dan sektor pariwisata serta ekonomi kreatif juga bisa kita dukung melalui infrastruktur yang sekali lagi relevan dan dibutuhkan bagi pengembangan kedua sektor tadi," tambahnya.

Adapun untuk topik keempat yang diangkat AHY adalah terkait ketahanan lingkungan. Dimana intinya membicarakan soal menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur berkelanjutan dengan tetap menjaga lingkungan dan keindahan serta kekayaan alam Indonesia.

"Dan terakhir topik kelima, ini juga sangat penting dan mendasar. Justru ini salah satu tujuan utama kita menyelenggarakan konferensi ini. Kita ingin menghadirkan investasi di bidang infrastruktur. Kita senang kalau semakin banyak pihak, dan selama ini kita sudah berbicara dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri, banyak ketertarikan untuk menanamkan modalnya di Indonesia," ucapnya.

Oleh karena itu, melalui lima topik yang akan diangkat dalam Konferensi Internasional Infrastruktur 2025 nanti, AHY ingin memberikan kepastian hukum dan penjelasan secara komprehensif soal investasi di Indonesia.

"Bahwa dengan skema yang sama-sama menang atau win-win solution, kita berharap semuanya mendapatkan keuntungan yang baik dari investasi di Indonesia. Kita butuh investasi, dan mereka juga tentunya akan mencari profit. Tetapi kita harus pastikan semua itu kredibel dan juga sustainable berkelanjutan," ungkapnya. 

"Jadi ini adalah sebuah forum yang baik untuk kita bisa mendapatkan dukungan, pendanaan, infrastruktur melalui skema investasi yang saling menguntungkan kerjasama pemerintah, dan badan usaha public-private partnership ini juga akan kita kedepankan," demikian AHY sebagaimana dimuat RMOL.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news