Merespon banyaknya permintaan akibat wabah virus corona yang kian meluas, Sharp berencana membuat masker di salah satu pabriknya di Jepang.
- Kalibaru Banyuwangi Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Dikabarkan Terendam
- Sebelum Dimakamkan di Westminster Abbey, Ratu Elizabeth Disemayamkan di Edinburgh
- Bangunan Bengkel di Jember Ambruk, 1 Korban Patah Tulang, 2 Balita Luka-Luka
Pabrik Sharp di Kameyama, Prefektur Mie, yang biasanya mereka memproduksi panel LCD besar dan memasang TV, akan digunakan untuk memproduksi masker.
Pada akhir Maret 2020 ini, Sharp akan memulai produksinya dengan sekitar 150.000 masker per hari. Jumlah itu akan terus meningkat hingga 500.000 per hari, melansir The Verge.
Sharp, yang dimiliki Foxconn, belum menentukan harga atau rencana distribusi untuk masker tersebut. Sebenarnya, masker wajah adalah pemandangan umum di Jepang.
Masyarakat di sana selalu menggunakan masker di saat musim dingin. Kini masker menjadi benda yang wajib dimiliki untuk membantu mencegah penyebaran penyakit.
Saat ini masker menjadi barang yang sangat langka dan cukup mahal. Begitu juga dengan tisu dan kertas toilet.
Tapi, sejak wabah COVID-19 dimulai, sulit untuk menemukan masker dan barang-barang rumah tangga lainnya seperti kertas toilet. Beberapa negara di luar Jepang, di mana masker lebih jarang terlihat di toko-toko, penjual telah menaikkan harga di situs online.
Sementara itu, World Health Organization (WHO) menyatakan orang sehat hanya boleh memakai masker jika merawat seseorang yang diduga telah terinfeksi virus corona.
Tapi, bagi orang dengan gejala, mereka dapat membantu memperlambat penyebaran penyakit dengan sering mencuci tangan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tim Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Semarang
- Bantuan Kemanusiaan, India Kirim Setengah Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Afghanistan
- Pastikan Proses Rekonstruksi Telah Dimulai, Jokowi Kembali Kunjungi Cianjur