Pemulihan ekonomi China melambat, terlepas dari penanganan pandemi Covid-19 yang baik.
- Langkah PGN Kembangkan Industri Solar Panel
- Dua Direktur bank bjb Raih Predikat Top 100 Outstanding Women 2023
- Dukung UMKM di Lampung, bank bjb Gelar Workshop Bisnis bjb PESATkan UMKM di Bandarlampung
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi China tumbuh 7,9 persen pada 2021. Namun kemudian melambat pada 4,8 persen pada 2022.
"Perlambatan ini disebabkan oleh penarikan dukungan kebijakan, pemulihan konsumsi yang lambat meski vaksinasi berhasil, dan lambatnya investasi real estate," kata IMF, seperti dikutip Anadolu Agency.
IMF menekankan bahwa reformasi struktural telah berkembang tidak merata di beberapa bidang utama.
Salah satu contohnya adalah strategi untuk mengatasi perubahan iklim yang dilakukan oleh China.
Meski memiliki rencana aksi yang terperinci, namun hanya ada sedikit, bahkan tidak ada kemajuan, dalam sektor-sektor riil utama, termasuk perusahaan negara dan swasta.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bank Jatim Dukung Program Mudik Gratis Pemprov Jawa Timur
- BTN Gelar Grebek Pasar Menyasar Pekerja Informal di Berbagai Daerah Indonesia
- bank bjb dan UGM Kerja Sama Potensi Education Payment