PDI Perjuangan dan Partai Gerindra berada dalam nuansa romantisme usai dua elite bertemu di Kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa siang (24/8). Pada pertemuan itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyambut hangat kedatangan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
- Usai Penetapan Nomor Urut, Paslon Pilkada Jember Sama-sama Optimis Raih Kemenangan
- Presiden Jokowi Jangan Lama-lama Putuskan Calon Panglima TNI, Segera Usulkan Jenderal Andika Perkasa
- Baliho Puan Dianggap Curi Start Pilpres 2024, Arteria Dahlan: Itu Pelecut Semangat Kader PDIP
Meski belakangan mesra dengan PDIP, bukan berarti partai berlambang kepala garuda itu bisa bersantai dalam mengatur strategi politik.
Menurut politisi Partai Gerindra, Ferry Juliantono, Gerindra tetap dalam situasi waspada dalam kemesraan bersama PDIP.
"Kan tetap kemesraan ini harus dikuatkan terus, mesra tapi waspada juga," kata Ferry, dikutip Kantor Berita Politik RMOL, dalam serial diskusi Polemik: Membaca Arah Koalisi Pemerintah, Sabtu (28/8).
Kewaspadaan itu tidak lain karena pasang surutnya hubungan politik PDIP dan Gerindra yang berjalan sangat dinamis. "Dinamikanya itu 2009 bareng, 2014 dan 2019 berseberangan, dan sekarang bareng lagi," katanya.
Hanya saja, saat pemandu acara Margi Syarief menekankan apakah kewaspadaan itu berkaitan dengan utang politik Megawati pada Prabowo melalui perjanjian Batutulis, Ferry membantah.
"Bukan (karena Batutulis) kemesraan itu harus disertai dengan kewaspadaan," pungkasnya.
Hadir dalam diskusi itu Jurubicara Presiden Fadroel Rachman, politisi PDIP Masinton Pasaribu, politisi Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, politisi PAN Yandri Susanto dan peneliti LIPI Siti Zuhro.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jelang Muscab, 24 PAC PPP Jember Deklarasikan Calon Ketua DPC Dari Milenial
- Gerindra Jatim All Out Menangkan Khofifah-Emil Di Pilgub Jatim
- Meutya Hafid Ungkap 61,7 Persen PDB Indonesia Ditopang UMKM, Sisanya 37,7 Persen Sektor Mikro