Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diingatkan untuk tidak lagi mengkoreksi target pertumbuhan ekonomi yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan tentang nota keuangan RAPBN.
- Bandung BJB Tandamata, Wakili Indonesia di ASEAN Grand Prix
- Tinjau Proses Vaksinasi Ternak di Pasuruan, Khofifah Pesankan Pentingnya Proteksi Pasar Hewan di Tengah Wabah PMK
- Groundbreaking Pabrik KT&G, Kementerian Investasi/BKPM: Berikan Sinyal Positif bagi Investor
Raker tersebut membahas kerangka asumsi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang digunakan dalam RAPBN 2020.
Misbakhun berkaca dari pengalaman di tahun 2017 dan 2018 di mana dalam pidato kenegaraan tentang nota keuangan RAPBN Presiden Jokowi menyampaikan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7 persen. Namun target ini, menurutnya, dikoreksi Menkeu Sri Mulyani.
Kepada Menkeu, saya ingin pastikan bahwa pidato presiden mengenai angka pertumbuhan tidak terkoreksi lagi di ruang ini,†ujar Misbakhun dalam keterangan yang diterima redaksi.
Dalam kesempatan itu, Misbakhun juga meminta semua menteri menteri bidang ekonomi di Kabinet Indonesia Kerja bisa menjaga kredibilitas dan muruah atau kehormatan Jokowi. Serta sudah seharusnya menteri ekonomi berupaya keras mewujudkan berbagai target yang disampaikan Presiden Jokowi.
Tugas kita bersama menjaga muruah presiden. Menteri adalah pembantu presiden dan kita politisi pendukung presiden,†demikian Misbakhun. [sjt]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bank Jatim Raih Indonesia Best Digital Finance Awards 2022
- Buka Gebyar Pembangunan Perkebunan, Gubernur Khofifah: Sub Sektor Perkebunan Berkontribusi 14,54
- Host to Host eLoan BTN dan SiKasep PPDPP Percepat Proses Aplikasi KPR Subsidi