Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jatim l (Mataraman) Gatot Sudjito mengapresiasi mundurnya Bambang Soesatyo dari Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar menjelang pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-X di Jakarta pada Selasa (3/12) kemarin.
- Relawan Erick-Anies-Airlangga Bertemu, Ini yang Terjadi
- Secercah Harapan Pedagang saat Ganjar Kunjungi Pedagang Pasar di Surabaya
- Komnas PA Minta Sekneg Segera Terbitkan PP Kebiri Kimia
Saat itu kader Partai Golkar yang tidak puas dengan hasil Munas Bali yang memenangkan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum (Ketum), menggelar Munas tandingan di Ancol Jakarta yang memenangkan Agung Laksono. Kondisi itu mengakibatkan adanya kepengurusan ganda di partai Golkar.
"Yang kemarin ada produk Ancol dan Bali adalah pengalaman buruk yang tidak boleh terulang," kata Gatot pada Selasa (3/12).
Menurut dia, Partai Golkar harus tetap solid dan segera menyiapkan mesin politiknya untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun depan.
"Di depan mata Golkar ini menang Pilkada dan ini PR kita karena tidak mudah mempersiapkan partai memenangkan Pilkada. Salah satu modal adalah soliditas karena modal utama untuk konsolidasi. Jawa Timur 19 dan Indonesia ratusan," katanya.
Gatot mengatakan, mundurnya Bamsoet itu bisa menghindari potensi friksi dan perpecahan di internal Golkar. Sehingga, keutuhan partai tetap terjaga karena manuver-manuver yang menganggu soliditas partai bisa dihindari.
"Dalam Munas ini resisten dalam persoalan gesek menggesek dan tim goreng menggoreng tajam sekali. Ini menyebabkan terjadinya keretakan dan mempunyai waktu lama untuk menyembuhkan itu. Mungkin ini yang menjadi pertimbangan itu maka di depan mata adalah kedewasaan bersama mungkin itu menurut pak Bamsoet sangat penting," tambah anggota DPR RI itu.
Kedepan, Partai Golkar harus segera fokus untuk menata mesin politiknya di setiap daerah agar bisa memenangkan Pilkada serentak yang digelar tahun 2020 mendatang. Memenangkan Pilkada serentak itu syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menaikkan suara Partai Golkar di Pemilu 2024 mendatang.
"Pilkada sebuah instrumen bahkan 60 sampai 70 persen memberikan garansi bagi kenaikan suara partai kedepan," pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ada Upaya Kriminalisasi Anies Baswedan, Demokrat Pasang Badan
- M. Qodari: Tidak Ada Kendala jadi Cawapres Prabowo, Tergantung Jokowi Mau atau Tidak
- MKD DPR Akan Sikapi Cuitan Fadli Zon Soal Invisible Hand UU Ciptaker