Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah tidak akan membuat rakyat senang. Sebab yang dibutuhkan saat ini adalah stabilnya harga kebutuhan pokok sesuai kemampuan daya beli masyarakat.
- Polda Jatim Temukan MinyaKita Palsu di Gudang Sampang dan Surabaya
- Harga Minyak Goreng Abaikan Daya Beli Masyarakat
- OJK Peringati Masyarakat Tidak Beli Minyak Goreng Murah Pakai Selfie KTP
Begitu disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang mengklaim rakyat senang diberikan BLT dari pemerintah.
"Sekarang BLT dibagi Rp 100 ribu sebulan selama 3 bulan. Apakah pembagian BLT itu dianggap bahagiakan rakyat yang susah di tengah melambung harga saat ini? Tidak, malah sebaliknya menderita," kata Muslim dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/4).
Ia pun mengkritik klaim Presiden Jokowi bahwa rakyat bahagia diberikan BLT. Karena kata Muslim, BLT minyak goreng yang diberikan pemerintah tidak cukup.
"Cara Jokowi bagi-bagi BLT seperti itu bisa dianggap pro pengusaha sawit dan minyak goreng, dan tidak pro rakyat. Lalu peran negara dalam menstabilkan harga di mana?" kritiknya.
"BLT pola Jokowi itu subsidi dari kelebihan harga non-HET minyak goreng. Lalu peran pemerintah di mana?" pungkas Muslim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik