Jabatan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) melekat
pada Yahya Cholil Staquf. Karenanya, kunjungan pribadi ke Israel tak
dapat dijadikan dalih.
- Rocky Gerung: Jebakan Terhadap Gatot Nurmantyo Terlalu Dangkal
- Anies Siap Lanjutkan Program Peninggalan Jokowi Selama Bermanfaat
- Jemaah Haji 2023 Tanpa Antrean, BPK Diminta Audit Kemenag
Begitu dikatakan Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani ketika ditemui di Rumah Dinas Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan di Komplek Widya Chandra, Jakarta, Jumat (15/6).
"Seorang Watimpres dan jabatannya itu melekat dalam pribadinya selama 24 jam. Kemanapun beliau berada tetap saja mempresentasikan seorang watimpres," jelasnya.
Muzani menekankan, harus ada penjelasan dari Presiden Joko Widodo sebagai penunjuk Yahya. Bagaimana mungkin jabatan negara bisa lepas dan bisa bepergian atas nama pribadi.
"Supaya masalah ini clear dan supaya tidak ada prasangka atau main mata dengan diplomatik di bawah meja dengan Israel, sementara yang terjadi di Palestina seperti itu," jelasnya.
Muzani juga menyayangkan, seorang Yahya Cholil Staquf seperti tidak memahami bahwa Indonesia sama sekali tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
"Harus dicatat adalah Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik apapun dengan Israel," tandasnya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Terpilih Lagi sebagai Ketum PB IPSI, Prabowo: Kita Ingin Pecak Silat ke Olimpiade
- Demokrat Siap Berkoalisi Mengusung Platform Perubahan dan Perbaikan
- Terima Kunjungan Dubes Swiss, Pj Gubernur Adhy Jajaki Peningkatan Kerjasama Sektor Perdagangan dan Investasi