Nama Peserta Hilang Dan Server Ngadat- PPDB SMA-SMK Banten Kacau

RMOLBanten. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK tahun ajaran 2018/2019 di Provinsi Banten berlangsung kacau.


Salah seorang calon wali siswa, Rohim kepada Kantor Berita RMOL Banten menyatakan, ada keanehan atau bisa disebut kecurangan yang dilakukan panitia PPDB SMA/SMK di Dindikbud Banten. Pasalnya, penerimaan yang berdasarkan nilai akhir atau rating masih dipermainkan.

"Bayangkan saja, anak saya nilainya tinggi daftar PPDB di SMA 1 Serang. Nilainya masih jauh di zona merah, tetapi tiba-tiba menghilang. Sedangkan ratusan peserta lainnya yang nilainya dibawah anak saya, masih bertengger dizona aman," ujar Rohim, Minggu (1/7).

Karena nama anaknya menghilang didaftar online PPDB dan diganti dengan nama peserta lain yang nilainya lebih rendah. Pihaknya langsung mendatangi SMA 1 Serang.

"Saya langsung datang kesekolah. Begitu disana, sudah banyak calon wali siswa yang protes. Kasusnya sama seperti anak saya, hilang dari daftar online," ungkapnya.

Kata dia, tidak ada alasan logis yang disampaikan oleh panitia sekolah disana. Pihak SMA 1 Serang meminta agar para orang tua tersebut mengerti dengan server yang kerap bermasalah. Dan menunggu perbaikan dari server pusat di Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Banten.

"Selang beberapa jam, setelah kami protes, kemudian nama-nama peserta yang hilang itu muncul lagi. Ini ada apa?. Apa kalau kita-kita ini tidak protes, maka nama calon peserta didik yang nilainya tinggi itu tidak akan keterima disekolah yang dituju, diganti dengan peserta titipan dari oknum-oknum tertentu," ungkapnya.

Sementara itu, video yang menyebar di Group WhatsApp Messenger (WA), pada Sabtu (30/6) puluhan calon wali siswa siswi mendatangi dan melakukan protes PPDB di KP3B Curug Kota Serang.

Mereka datang dari Kota/Kabupaten Tangerang, Kota/Kabupten Serang,dan juga dari Cilegon. Nampak Sekretris Dindikbud Banten yang juga Ketua Panitia PPDB, Joko Waluyo mencoba menenangkan masyarakat.

"Saya datang dari Tangerang kesini (KP3B), setelah sampai disini menanyakan soal ketidakberesan, penerimaan PPDB, tapi tidak direspon. Saya datang kesini, karena saya diminta oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang, agar datang ke Provinsi Banten, tapi setelah disini, tidak dianggapi," katanya sedikit marah.

Nampak dalam video tersebut, sejumlah panitia dikerumuni oleh calon wali siswa siswi. Ada yang berdiri sambil menunggu penjelasan dari panitia PPDB, ada juga yang menanggis karena sudah lelah menunggu kepastian dan kejelasan dari panitia PPDB Dindikbud Provinsi Banten.

"Di Banten ini PPDB nya aneh, banyak dibuat drama. Saya dapat informasi PPDB di Jakarta nggak masalah, semuanya clear tidak ada keributan. Di Banten kok aneh nggak beres-beres," ujar salah seorang calon wali siswa dari Kota Tangerang.

Namun sayangnya, Ketua Panitia PPDB Banten yang juga Sekretaris Dindikbud, Joko Waluyo tidak dapat dimintai tanggapanya. Telpon genggamnya tidak aktif, begitupun saat ditanya melalui pesan WA, belum menjawab.

Sebelumnya, pada tanggal 21 Juni lalu, Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH)-Andika Hazrumy dengan didampingi Sekda Ranta Soeharta marah besar dengan panitia PPDB, lantaran servernya tidak dapat diakses alias error. [dzk] 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news