Pengeboran sumur eksplorasi Hidayah-1 yang berada di wilayah perairan Banyuates, Pantai Utara Madura, masih menyisakan permasalahan bagi para nelayan. Padahal kegiatan pengeboran sudah mulai dilakukan pada 7 Januari 2021 lalu.
- Hadir di Launching Majelis Dzikir Ahbabul Mustofa Al-Hasani Sampang, Khofifah: Jadi Penenang Hati Umat
- Buruh Tani Miskin di Pelosok Sampang Ini Sangat Bahagia Saat Dikunjungi Risma
- Resmi Dilantik Jadi Dewan, Mahfud Siap Perjuangkan Akses Air Bersih untuk Masyarakat Sampang
Perwakilan Perkumpulan Masyarakat Nelayan se-Kecamatan Banyuates, Muhlis mengatakan, program pemberdayaan masyarakat yang khususnya diperuntukkan bagi warga beserta nelayan terdampak langsung, realisisasinya tidak dirasakan masyarakat Banyuates.
Muhlis berharap, tiga pilar program pemberdayaan masyarakat yang meliputi bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan, sungguh-sungguh dilaksanakan.
"Kami tahu ini menyangkut kepentingan nasional. Hanya saja, perekonomian warga terdampak langsung khususnya warga di Banyuates juga harus diperhatikan," tandas Muklis, Jumat (26/2) kemarin.
Di samping itu, Muhlis juga meminta adanya ganti rugi rumpon (rumah ikan) milik nelayan di Banyuates yang telah rusak akibat aktivitas pengeboran segera dicairkan. Mengingat, dalam laporannya, pihak Petronas Carigali Ltd mengklaim sudah menindaklanjuti.
"Tuntutan kami sebagai warga terdampak langsung belum dipenuhi. Mulai dari ganti rugi rumpon, infrastruktur nelayan, hingga jaminan kelangsungan hidup sehari-hari dari mata pencaharian nelayan. Audiensi kami kemarin hanya sosialisasi, belum menyelesaikan dampak atau memberi solusi terbaik," pungkasnya.
Diketahui, pihak Petronas Carigali Ltd bersama pihak-pihak terkait baru saja menggelar sosialiasi rig minyak di Gedung DPRD Kabupaten Sampang pada Selasa (23/2) lalu.
Sosialisasi digelar sebagai bentuk pemenuhan tuntutan perwakilan kelompok nelayan Banyuates bersama perwakilan kelompok nelayan Sakobanah yang terhimpun dalam Aliansi Nelayan Terdampak (ANT).
Pengeboran Sumur Hidayah-1 merupakan salah satu dari kegiatan komitmen pasti Wilayah Kerja (WK) Migas North Madura II. Target kegiatan adalah menyentuh Formasi Ngimbang Carbonate, dengan besaran sumber daya inplace sebesar 158 juta barel minyak (MMBO). Pengeboran sumur keseluruhan berada pada kedalaman 2.739 meter.
Penemuan ini disebut-sebut menjadi pondasi yang kokoh bagi upaya penemuan lainnya sebagai upaya bersama pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama mewujudkan visi produksi 1 juta barel minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Patroli Perairan, Polres Situbondo Bagikan Sembako kepada Nelayan
- Nelayan Suramadu Temukan Lumba-lumba di Pinggir Pantai
- Hadir di Launching Majelis Dzikir Ahbabul Mustofa Al-Hasani Sampang, Khofifah: Jadi Penenang Hati Umat