Pelaksanaan rapid test dengan sasaran para pedagang pasar perlu dievaluasi lagi. Upaya tersebut harus dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan rapid test agar tepat sasaran ke pedagang pasar.
- Dua Lurah Meninggal Terpapar Covid-19, Alasan Whisnu Ngotot Bangun Rumah Sakit di Cito
- Tekan Kecelakaan, KAI DAOP 7 Sosialisasi Keselamatan Berkendara di Perlintasan Sebidang
- Kapolres Pantau PPKM Darurat di Exit Tol Probolinggo Timur
Seperti rapid test sasaran para pedagang pasar di Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Ngawi. Sempat diwarnai aksi penyerobotan warga diluar pedagang. Mereka ngotot minta di rapid test dengan alasan untuk memenuhi administrasi tertentu.
"Ada yang minta rapid test karena mereka bukan pedagang kita tolak. Ketegasan itu setelah rapid test sebelumnya ada indikasi warga diluar pedagang mendadak mengikuti rapid," jelas Mudo Trimaryo Kepala UPT Puskesmas Teguhan, Kamis (4/6).
Jelasnya, pihak petugas medis tidak mengetahui siapa saja identitas pedagang pasar. Tentu yang lebih tahu adalah pengelola pasar itu sendiri. Dengan demikian kejadian tersebut akan dijadikan evaluasi kedepannya.
Kata Mudo, untuk rapid test kali ini sebenarnya ditargetkan sasar 187 pedagang. Namun hanya 179 pedagang pasar yang mengikuti kegiatan rapid test dan 1 pedagang dinyatakan reaktif. Atas hasil itu akan dilakukan tracing terhadap keluarga yang dinyatakan reaktif rapid test.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPU Situbondo Tetapkan 507.507 Pemilih Pilkada 2024
- Peduli Wisata di Malang Raya, Mantan Wali Kota Malang Undang Putri Indonesia Pariwisata 2022
- Tersangka Jual Beli Jabatan Jalani Pemeriksaan oleh Penyidik KPK di Mapolres Probolinggo