RMOLBanten. Penyidik senior KPK, Novel Baswedan sudah menduga jika dalang penyerangan air keras kepadanya tidak akan pernah diungkap, karena menyeret nama petinggi penegak hukum.
- Kejari Tanjung Perak Musnahkan Barang Bukti Perkara Pidum, Ini Rinciannya.
- Ahli Waris PT Karangpilang Agung Gugat Ibu Kandung Demi Selamatkan Aset Keluarga
- Tagih Janji Besar Jokowi, Aliansi Pengacara '98 Tuntut Penyelesaikan Pelanggaran HAM Berat di Indonesia
Novel menyebut, penyerangan air keras terhadapnya menyeret nama seorang jenderal yang ada di Indonesia. Dia mengatakan, penyerangan terhadapnya atau pegawai KPK yang lain itu bukan hanya terjadi sekali. Bahkan, pegawai KPK sudah punya bukti rekaman atas ancaman pembunuhan.
Novel mengaku segala macam serangan yang didapatkannya beserta teman-teman, dikirimkan oleh satu pihak yang sama sehingga seharusnya dalang penyerangan harus segera diungkap.
"Dan itu diduga dilakukan oleh pihak-pihak yang sama. Ini yang harus diungkap, itu yang saya maksud," tukasnya.
Penyiraman air keras terhadap Novel terjadi 11 April 2017 selepas shalat subuh di dekat rumahnya. Namun demikian dalam kurun waktu satu tahun lebih dua bulan paska kejadian penyiraman air keras tersebut Polri masih belum juga mampu mengungkap siapa dalang di balik pelaku penyerangan.[mor]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dilimpahkan Polisi, Jaksa Akan Teliti Syarat Formil dan Materiil Berkas Perkara Pencabulan di Sekolah Pagi Indonesia
- Hampir 16 Ribu Napi Terima Remisi Khusus Natal, 99 Langsung Bebas
- Empat Warga Jember Ditetapkan Tersangka Pelanggaran Prokes