Nyawa rakyat lebih utama dalam menghadapi penyebaran virus Covid-19 ketimbang memilikirkan ekonomi.
- Megawati Dinilai Sakiti Polisi yang Kerja Lindungi Masyarakat
- Bukan Jurus Menang Pilpres, Ini yang Diajarkan Jokowi ke Prabowo
- Proyek IKN Semakin Tidak Logis
Hal itu disampaikan pakar hukum tata negara Prof. Yusril Ihza Mahendra dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (20/3).
“Pertimbangan ekonomi harusnya menjadi nomor dua. Ekonomi memang hancur. Tetapi itu bukan hanya terjadi pada kita. Semua negara mengalami hal yang sama. Ekonomi bisa kita bangun kembali. Tetapi nyawa rakyat yang melayang takkan bisa dihidupkan lagi,” ujarnya.
Apapun kebijakan yang diambil Pemerintah, apakah melakukan pembatasan keramaian umum bahkan melakukan lockdown, tujuan utamanya harus satu: menyelamatkan nyawa rakyat.
Di sisi lain pemerintah harus tebuka pada rakyat dan tidak boleh menutupi apapun.
“Menyelamatkan nyawa rakyat adalah amanat Pembukaan UUD 45. Negara melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Hak untuk hidup adalah hak setiap orang. Negara wajib melindunginya,” sambung mantan Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Hukum dan HAM itu.
Dia mengingatkan pemerintah agar tidak ragu-ragu memilih apa yang terbaik untuk dilakukan. Jika telah diputuskan suatu langkah, laksanakan dengan konsisten.
“Jangan menutup-nutupi sesuatu. Terbukalah kepada rakyat, terbukalah kepada dunia tentang apa yang sesungguhnya terjadi di negara kita,” ujarnya.
Dia yakin dengan keterbukaan itu negara memanggil semua orang, terutama orang-orang kaya dan mampu untuk berbuat membantu sesama.
“Ayo kita selamatkan nyawa rakyat! Ayo kita selamatkan bangsa dan negara dari keruntuhan akibat wabah bencana penyakit ini,” demikian Yusril.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Masih Ada Masyarakat Abaikan Prokes, Luhut Segera Kumpulkan Para Kepala Daerah
- Operasi Tangkap Tangan Nurdin Abdullah Dinilai Janggal, PDIP: Seharusnya Operasi Tangkap Tidur
- Ulang Tahun ke-53, Epidemolog Yakin Anies Baswedan Bisa Memimpin Indonesia Lebih Baik