Paguyuban ojek online (Ojol) Blitar Raya meminta polisi menyelidiki motif belasan orang yang berdemo dengan mengatasnamakan paguyuban ojek online Blitar. Sebelumnya para demonstran meminta Capres nomor urut dua Prabowo Subianto meminta maaf, karena dinilai melecehkan pekerjaan ojek online.
- Parkir Liar Seolah Dibiarkan, Kambang Kuning Surabaya Sering Macet
- Jelang Mudik Lebaran, Pangdam Brawijaya Petakan Daerah Rawan
- Latsar 290 CPNS, Pemkab Bondowoso Tekankan Profesionalitas
Harris menjelaskan, bahwa ia meminta polisi untuk menemukan oknum-oknum yang menyewa jaket Grap digunakan untuk berdemo. Sebab, ada beberapa jaket temannya yang disewa oleh oknum dengan alasan ingin berfoto dengan Wakil Bupati Blitar.
"Kami ojek online Blitar Raya tetap netral dalam politik. Kami fokus dalam mencari rezeki. Mereka yang berdemo ojek online gadungan," tegasnya.
‎Seperti diberitakan, pada‎ Senin (26/11) belasan orang yang mengatasnamakan paguyuban ojek online menggelar aksi unjukrasa di dua lokasi, yakni perempatan simpang empat Kanigoro, Kabupaten Blitar dan simpang empat Lovi, Jalan Ahmad Yani, Kota Blitar.
Dari belasan peserta demo, ada enam peserta yang menggunakan atribut jaket Grap saat berdemo. Bahkan para demonstran yang menggunakan jaket Grap menggunakan helm dan penutup wajah saat melaksanakan aksi.[moc/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dispendukcapil Gresik Temukan Ribuan Data Ganda di Pulau Bawean
- Bupati Jember Genjot Vaksinasi, Setiap Kecamatan Harus Mendapatkan Sasaran 6.000 Perhari
- Pj Wali Kota Madiun Ingatkan Netralitas ASN Pilkada 2024