Unik, Upacara HSN 2019 dilakukan dipinggiran sungai brantas dengan menggunakan sarung layaknya santri. Upacara peringatan digelar sekitar pukul 16.00 WIB di pinggir sungai brantas tepatnya di Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, Jombang, Selasa (22/10/2019).
- Patroli Simpatik Humanis Edukasi Warga Tentang PPKM Sembari Bagikan Sembako
- Para Srikandi Gandeng Komunitas Hijab untuk Tampilkan Busana yang Cocok ketika Lebaran
- Unej Bentuk Satgas Pencegahan Kekerasan Seksual
Toni Syaifudin mengatakan bahwa lokasi pinggir Sungai Brantas dipilih karena unik dan baru pertama. Sungai Brantas ini merupakan tempat yang mempunyai catatan kisah sejarah bagi warga sekitar. Pasalnya, sungai ini dahulu kala merupakan jalur lalu lintas masyarakat. Terlebih lagi, di era kerajaan baik kerajaan Airlangga hingga Majapahit.
"Sebagai santri tidak boleh melupakan sejarah. Sungai Brantas ini membelah kabupaten Jombang dan saat ini banyak digunakan sebagai kebutuhan air bagi warga Jombang," imbuhnya.
Tak hanya catatan sejarah, pelaksanaan upacara ini mempunyai makna sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Santri harus memiliki kepekaan kepedulian terhadap kebersihan sungai. Yakni dengan cara tidak membuang sampah dan selalu memberikan ruang pelestarian bagi keberlangsungan kehidupan.
Pesan yang kita sampaikan itu santri juga harus peduli terhadap lingkungan, dan menjadi pelopor tidak buang sampah sembarangan," tegas Toni kepada wartawan usai upacara dipinggir sungai brantas.
Selain itu, ceremonial upacara hari santri ini sebagai bentuk penghormatan terhadap para pendiri bangsa. Mengenang para pejuang kemerdekaan. Khususnya, dalam momentum ini adalah lahirnya resolusi jihad pada tanggal 22 oktober 1945 yang dicetuskan oleh Hadaratusy Syech KH Hasyim 'Asy'ari yang dari pada itu telah membakar semangat 10 Nopember 1945 di Surabaya.
"Nilai historisnya peran santri dalam menjaga keutuhan NKRI dan peran para tokoh seperti KH Hasyim 'Asy'ari, KH Ahmad Dahlan, KH Ahmad Hasan, Syech Ahmad Suropati, Kiai Mas Abdurrahman, Bung Tomo dan pejuang lainnya yang telah memberikan kontribusi besar dalam menjaga keutuhan dan kesatuan republik ini," bebernya.
"Semua anak bangsa ini dapat memperkuat jiwa religius keIslaman dan sekaligus jiwa nasionalisme kebangsaan," harapnya.
Diketahui, usai prosesi upacara yang berlangsung khidmat selesai, selanjutnya peserta upacara secara bersama-sama menyantap sajian sejumlah menu makanan atau dalam tradisi santri disebut mayoran. Para peserta dan tamu undangan makan bersama dengan menu Iwak Kali (ikan sungai) yang merupakan hasil tangkapan dari Sungai Brantas.[bi/bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komunitas Lintas Agama Tebar Ratusan Ekor Ikan Patin
- Persentase Kehadiran ASN Pemkot Surabaya Pasca Libur Lebaran Diklaim Capai 99 Persen
- 1.450 PNS Pemprov Jatim Diambil Sumpah Jabatan, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Core Values ASN