Akses informasi perkembangan penanganan virus corona atau covid-19 di Ngawi cukup sulit didapatkan. Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 setempat terkesan kurang terbuka, hasilnya, banyak informasi liar dikalangan masyarakat.
- Miliki Beragam Potensi, Bupati Bondowoso Canangkan Desa Sukosari Kidul Sebagai Desa Budaya
- Pemkab Gelar Festival Master Event Lamongan Ramadhan Megilan
- Denny JA Memberi Inspirasi 200 Anak Yatim agar Senang Membaca
Misalnya, terkait informasi penambahan satu pasien positif hari ini, Selasa, (9/6). Kabar tersebut sudah beredar luas, namun belum ada keterangan secara resmi dari Gugus Tugas setempat.
Kantor Berita RMOLJatim berusahan melakukan konfirmasi informasi tersebut kepada Kepala Dinkes Ngawi, Yudono. Namun, yang bersangkutan tidak memberikan respon.
Guna meluruskan informasi yang terlanjur beredar luas tersebut, Kantor Berita RMOLJatim menghubungi Dirut RSUD dr Soeroto Ngawi, Agus Priyambodo, pihaknya membenarkan adanya penambahan pasien positif. Sehingga, total pasien yang dirawat di ruang isolasi menjadi 5 orang.
"Sekarang ini yang dirawat dirumah sakit tambah satu lagi menjadi lima dari sebelumnya empat penderita," jelas Agus Priyambodo, Selasa, (9/6).
Dengan demikian kata Agus, jumlah total sampai awal pekan kedua Juni 2020 ini mencapai 14 orang penderita. Selain itu Agus memastikan, satu penderita Covid-19 yang baru saja menjalani perawatan medis di RSUD dr Soeroto merupakan tenaga kesehatan dari Kecamatan Pangkur.
Dengan bertambahnya penderita Covid-19 di wilayah Ngawi menjadikan pertanyaan apakah masih dipertahankan sebagai zona kuning. Padahal sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan label ke wilayah Ngawi sebagai zona kuning bersama Kota Madiun, Lumajang, Blitar.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gubernur Khofifah Sampaikan Selamat atas Terpilihnya Ketua PW Muhammadiyah Jatim Dr Sukadiono
- Penuhi 10 Hak, Kabupaten Jember Dinobatkan Sebagai Kabupaten Peduli HAM
- Alasan Pemkab Bondowoso Tertibkan Bendi Wisata