Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat yang terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru dengan nama kepausan Paus Leo XIV adalah sosok yang sederhana dan rendah hati. Ia bersikap moderat dan terbuka.
Hal ini dikatakan Romo Markus Solo melalui pesan elektronik yang dikirim pada Kamis 8 Mei 2025 waktu Vatikan.
"Hemat saya, beliau adalah pilihan yang baik. Beliau dikenal sebagai orang yang sederhana, rendah hati, sosial dan berpihak pada kebenaran. Dalam pikiran dan tindakannya menyangkut hal-hal gerejawi, beliau dikenal bersikap moderat dan terbuka terhadap dunia," kata Romo Markus dimuat RMOL.
Selama dua tahun terakhir, sebelum terpilih menjadi Paus Leo XIV, Kardinal Prevost menjadi kepala kantor untuk uskup-uskup di Vatikan.
Romo Markus, satu-satunya orang Indonesia yang menjadi pejabat di Vatikan, sering melihat Paus Leo XIV pada pagi hari berjalan antara pukul 7.00 dan 7.30 dari Vatikan menuju biaranya Augustinianum yang terletak di samping Vatikan.
"Beliau berpostur agak pendek, sekitar 1,75 cm, bertubuh kecil, dan pendiam. Kami saling menyapa dari waktu ke waktu dari jarak jauh, tetapi tidak pernah berbicara satu sama lain," lanjut Romo Markus.
Terkait nama Paus Leo XIV yang dipilih sebagai nama kepausan, kata Romo Markus, didapati kesan bahwa Paus tetap berada pada garis dan haluan pendahulunya, Paus Fransiskus, mungkin dengan aksen-aksen baru. Apalagi nama Paus Leo XIV yang diambil dari Paus Leo XIII yang menjadi Paus pada awal abad ke-19 adalah contoh orang yang berkomitmen pada isu-isu sosial.
"Pidato singkatnya hari ini di balkon Basilika Santo Petrus memperjelas hal ini. Patut disebutkan juga adalah rujukannya yang berulang-ulang tentang perdamaian. Ke depannya, perjuangan beliau untuk perdamaian akan sangat kental," tandas Romo Markus yang menjabat Staf Dikasterium Dialog Antaragama di Vatikan.
Romo Markus menceritakan Paus Leo XIV berbicara bahasa Italia dengan baik, bahasa Inggris karena berasal dari Amerika Serikat, dan juga bahasa Spanyol karena pernah bekerja bertahun-tahun di Peru, Amerika Selatan. Bahasa Latinnya juga terdengar sangat bagus. Bahkan kemampuan bahasa Italianya tidak memiliki aksen Inggris (Amerika Serikat).
"Sepintas, beliau memberikan kesan yang sangat baik hari ini. Mari kita satukan dukungan kita terhadap Paus baru ini dengan doa dan menunjukan niat persatuan dan kesatuan kita dengan beliau dalam tugas kepemipinannya atas Gereja Katolik sedunia dan juga dalam upaya meningkatkan peran Gereja Katolik dalam dunia," harap Romo Markus.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news