Citra dan elektabilitas PDI Perjuangan bakal merosot dengan bergabungnya Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
- Prabowo: Kita Harus Akui Keberhasilan Ibu Megawati, Pak SBY, dan Pak JK
- HUT Demokrat Ke-20, Agung Mulyono: Semua Kader Bergerak Tanpa Pamrih
- Putusan Menunda Pemilu 2024, KAMI Desak Hakim PN Jakpus Dicopot
"Saya melihat justru PDIP sedang mempertaruhkan citra stempel partai pendukung penista agama," ujar Pangi yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini, Sabtu (9/2).
Menurutnya, ada dua kerugian besar bergabung Ahok ke PDIP. Pertama, PDIP agak kesulitan bahkan bisa gagal mengambil dan memperluas fokus basis segmen pemilih kanan atau pemilih populisme Islam.
Kedua, ceruk segmen pemilih Ahok dengan pemilih kantong basis nasionalis PDIP itu sama irisannya. Bergabungnya Ahok hanya ingin mempertegas PDIP sebagai partai nasionalis.
"Jadi, bergabungnya Ahok hanya akan memperkuat basis pemilih nasionalis, mempertegas PDIP sebagai partai nasionalis," ujar Pangi.
PDIP punya potensi gagal mengambil ceruk segmen pemilih kanan mayoritas Islam, apalagi tingkat resistensi terhadap Ahok dari pemilih muslim dan alumni 212 dan seterusnya masih sangat tinggi.
"Luka itu masih cukup mengangah, membutuhkan waktu juga bagi umat Islam," tutup Pangi.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sepak Terjang TKD dan Relawan Prabowo Gibran Probolinggo Tak Diragukan, Kemenangan Bakal Berjalan Mulus
- Pertemuan Elit PKS dan SBY Di Cikeas Makin Memperkuat Pencalonan Anies Baswedan
- Satgas Covid-19 Sebaiknya Diberi Kewenangan Menindak Penimbun Obat