PDIP Tetap Satu Suara Selama Masih Ada Megawati Meski Ada Kubu Hasto 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Net
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Net

Keberadaan faksi Hasto Kristiyanto di PDI Perjuangan adalah hal biasa dalam politik. Namun untuk PDIP, semua akan tetap tegak lurus satu suara sesuai arahan ketua umumnya Megawati Soekarnoputri.


Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menanggapi pernyataan Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief, yang menyebut PDIP kubu Hasto tidak akan dijajaki untuk komunikasi politik. 

"Jika ada faksi Hasto Kristiyanto itu hal biasa. Karena di semua partai ada faksi-faksinya," ujarnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/6). 

Menurut Ujang, sekalipun banyak faksi di tubuh PDIP, selama masih ada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri maka semua akan tetap tegak lurus satu suara dalam bergerak. PDIP tidak akan pecah saat keputusan sudah diumumkan oleh Megawati. 

"Walau dianggap ada kubu Hasto Kristiyanto. Dan ada faksi-faksi di PDIP. Selama masih ada Megawati, PDIP masih ikut arahan Mega," ujar Ujang Komarudin. 

Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief sempat mengatakan bahwa pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan semua partai yang ada di parlemen menjelang Pemilu 2024, terkecuali PDIP kubu Hasto Kristiyanto. 

"Kami sudah menjalin komunikasi dengan PKS, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Gerindra dan PDIP (bukan kubu Hasto). Pembicaraan kami mendukung penanggulangan Covid-19. PAN juga sudah," kata Andi Arief, Jumat (4/6).

ikuti terus update berita rmoljatim di google news