Pelaku usaha dan investor dari Timur Tengah tertarik mengembangkan usaha halal di Indonesia.
- Ramli Collection, UMKM Mitra Binaan SIG Sukses Kembangkan Usaha di Masa Pandemi
- Pasar Antusias Sambut Rights Issue BTN, Kelebihan Permintaan 1,6 Kali
- RUPSLB Setujui Pengunduran Diri Heru Budi Hartono dari Komisaris Bank BTN
Sejumlah investor Timur Tengah mendapatkan informasi mengenai peluang pengembangan sektor wisata halal di tanah air.
Dalam kegiatan di kedua negara itu, tidak sedikit investor dan buyer yang menyampaikan keteratrikan mereka untuk menanamkan modal dan membeli produk-produk halal yang ditawarkan.
Dalam acara yang dihelat selama sekitar tiga jam di Balai Nusantara, KJRI Jeddah, Rabu (18/9), misalnya, pelaku usaha Indonesia yang ikut di forum itu bisa berkomunikasi langsung dengan calon mitranya.
Salah satu usaha skala besar yang ditawarkan dalam forum ini adalah proyek pariwisata, The Paradise World Resort, Bali Island.
Di lahan seluas 20 hektare di Kuta Selatan, Badung, ini rencananya akan dibangun kawasan halal resort, sport tourism, commercial, dan entertainment. Nilai investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan semuanya sekitar 763 juta dolar AS.
"Tadi sudah ada satu perusahaan investasi yang menyatakan minatnya. Mereka memang sedang mencari kawasan untuk resort di Malaysia atau Indonesia," ujar Owner Project, Ervik Ari Susanto.
Menurut Ervik, calon investor sudah menanyakan status tanah di lokasi proyek dan beberapa hal lainnya. Bila sesuai dengan rencana ekspansi bisnis, mereka berjanji akan datang ke Bali.
Dalam IHEI 2019 di Jeddah, para pelaku usaha dari kedua belah pihak berinteraksi di meja bundar secara berkelompok sesuai bidang usaha yang sejenis. Misalkan, para pengusaha makanan dari kedua negara ditempatkan di satu meja yang sama. Begitu juga dengan pelaku usaha fesyen ditempatkan di satu meja yang sama.
Pihak KJRI dilaporkan memberikan bantuan tenaga penerjemah di tiap meja.
Sementara Presiden Direktur PT Phalosari Unggul Jaya, Warsubi, mengatakan dirinya berinteraksi dengan investor Saudi yang ingin mendapatkan suplai bebek dari Indonesia.
Phalorasi bergerak di usaha peternakan dan pemotongan ayam dan bebek yang berlokasi di Jombang serta Nganjuk, Jawa Timur. Dalam sehari, peternakan ini mampu memotong sekitar 80 ribu ekor ayam.
Buyer Arab Saudi itu, ujar Warsubi, berminat mengimpor bebek dari Indonesia. Bebek itu nantinya akan dijadikan sebagai alternatif menu makanan bagi jamaah haji Indonesia.
Untuk menarik minat investor itu, Warsubi menawarkan harga yang lebih murah dari pemasok bebek Mesir.
Namun demikian, sang calon pembeli dari Arab Saudi masih menunggu kepastian tentang sertifikasi halal dari otoritas Saudi. Adapun sertifikat halal yang dikeluarkan MUI dinilai belum cukup.
Pemilik Islamic Fashion Institute (IFI) Bandung, Irna Mutiara, punya cerita yang lain lagi.
Irna berinteraksi dengan pengusaha Saudi yang berminat membuka sekolah sejenis di Jeddah.
"Saudi sedang membuka diri untuk ekonomi kreatif. Anak-anak muda di sini ingin menekuni bidang disain," katanya.
Sang pengusaha Saudi berencana datang ke Indonesia pada bulan November mendatang untuk melihat sekolah fesyen yang dikelola Irna. Kedua pihak juga akan membahas cara untuk mendatangkan para pengajarnya dari Indonesia.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bank bjb Bersama Pemerintah Kota Sukabumi & OJK Dorong Edukasi dan Literasi Keuangan Bagi Pelaku Usaha UMKM
- Korupsi, Bisnis Paling Stabil dan Menguntungkan di Indonesia
- Perluas Akses Layanan Perbankan Bagi Masyarakat, Bank BTN Barsama Pos Indonesia Luncurkan Tabungan e'BataraPos