Pembakaran bendera kalimat tauhid di Garut, dinilai sebagai ada upaya kelompok yang sedang menikmati, dan senang terhadap kondisi politik Indonesia yang tidak stabil.
- Gugat AD/ART Partai Demokrat, Yusril Disebut Buka Gerbang Anarkisme Hukum
- Harlah Muslimat NU, Khofifah: Kaum Ibu Jadi Pilar Penting Capai Ketahanan Nasional
- Saksikan Langsung SEA Games Vietnam, Prabowo Ajak Atlet Pencak Silat Kerja Keras
Oleh sebab itu, kata Agoes, Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI/Polri (GM FKPPI) Jatim berharap agar insiden di Garut bisa disikapi secara jernih dan tidak menimbulkan perpecahan.
Agoes pun membeberkan sejumlah fenomena keributan politik dalam beberapa bulan teralhri, mulai sengkarut dukungan parpol dalam Pilpres yang memunculkam ujaran jenderal kardusâ€, hoaks pemukulan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet, dan yang terakhir adalah pembakaran bendera.
Apa semua pihak tidak merasa bahwa kita ini sedang diadu domba? Apa semua pihak tidak sadar bahwa kita ribut dengan saudara kita sendiri? Luntur sudah karakter masyarakat yang santun, lihat saja itu talkshow di televisi, kata-kata saling mengumpat selalu terlontar. Bullying terjadi hampir setiap saat di media sosial,†jelas Agoes.
Dia menambahkan, apa yang dilakukan para pendahulu bangsa layak jadi teladan. Mereka selalu menempatkan kepentingan bangsa di atas semua kepentingan pribadi dan sesaat.
Orang tua kita dulu semua mengesampingkan kepentingan-kepentingan pribadi dan sesaat, bersatu membangun negeri dengan melawan penjajah, sekarang kok sepertinya sudah merdeka malah lebih ribut, ini jelas dibuat begini. Situasi saling pertentangan akan membuat kita lemah,†tuturnya.
Senada dengan Sekretaris GM FKPPI Jatim Didik Prasetiyono. Menueutya masalah pembakaran bendera HTI di Garut perlu digali secara seksama.
Apa tidak ada yang bertanya, dari mana asal bendera HTI itu? Siapa yang membawa ke arena acara Banser? Bendera HTI itu harus dicetak khusus, lho. Itu bukan barang yang mudah diperoleh, disablon khusus, masak iya kawan-kawan Banser nyablon sendiri? Harus diselidiki lebih dalam dan patut diduga ini adalah ulah provokator yang menikmati kalo ada pertentangan antar umat Islam,†kata Didik.
GM FKPPI Jatim menaruh kepercayan kepada aparat keamanan yang pasti mampu bertindak cepat untuk menyelesaikan masalah itu. Semua pihak diminta menahan diri hingga penyelidikan selesai.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pejabat Dapat THR, Empati Pemerintahan Jokowi di Periode Kedua Telah Hilang
- Giliran Gerakan Pemuda Islam Laporkan Azis Syamsuddin Ke MKD
- Sebaiknya Effendi Gazali Sebut Langsung 'Dewa-Dewa Bansos' Agar KPK Tidak Diskriminatif