Pembelot China Dikabarkan Penipu dan Buron Kriminal

Seorang pria yang akhir pekan lalu mengaku sebagai agen rahasia China dan kemudian membelot ke Australia merupakan seorang penipu dan buronan kriminal yang diburu di negeri tirai bambu. Begitu kata pihak kepolisian Shanghai China dalam sebuah pernyataan awal pekan ini, seperti dimuat South China Morning Post.


Wang dikabarkan telah memberikan identitas dirinya yang merupakan seorang perwira intelijen militer China di Hong Kong kepada ASIO. Dia juga membeberkan soal bagaimana pekerjaan spionasenya didanai dan dilakukan di wilayah tersebut.

Menanggapi hal tersebut, pihak kepolisian Shanghai mengatakan bahwa Wang merupakan seorang pria berusia 26 tahun yang menganggur dari Nanping di provinsi tenggara Fujian. Dia dijatuhi hukuman 18 bulan hukuman penjara pada Oktober 2016 lalu karena penipuan oleh pengadilan kabupaten Guangze di Fujian.

Dalam kasus tersebut, Wang disebut mengarang fakta fiksi dan menyembunyikan kebenaran untuk menipu seorang ayah dua anak dan membawa kabur uang senilai 120 ribu yuan.

Polisi Shanghai juga mengatakan bahwa mereka telah membuka penyelidikan terhadap Wang pada bulan April tahun ini karena dituduh menipu seseorang senilai 4,6 juta yuan melalui proyek impor mobil palsu pada bulan Februari. Investigasi atas kasus tersebut saat ini sedang berlangsung.

Dokumen pengadilan lainnya yang dirilis kepolisian Shanghai tertanggal Desember 2015, menyebutkan bahwa Wang terlibat dalam sengketa pembelian properti pada 2013 di provinsi tenggara Anhui. Pengadilan menolak gugatan di mana Wang dituduh gagal membayar kembali pinjaman.

Pihak kepolisian Shanghai juga mengatakan bahwa Wang pergi ke Hong Kong pada 10 April lalu dengan membawa paspor China palsu dan kartu identitas permanen Hong Kong palsu.

Wang sendiri membantah klaim polisi Shanghai tersebut. Dia mengatakan bahwa hal itu adalah upaya pemerintah China untuk mencoba mendiskreditkannya.

Dia mengatakan bahwa dia telah menyatakan sumpah untuk memberikan keterangan sebenarnya kepada pemerintah Australia tentang kegiatan mata-matanya. Wang juga mengatakan bahwa dia mengetahui konsekuensi dari apa yang dia lakukan.

Kepada sejumlah media Australia, Wang mengaku bahwa dia pernah terlibat dalam infiltrasi politik dan operasi gangguan di Hong Kong, Taiwan dan Australia.

"Saya secara pribadi telah terlibat dan berpartisipasi dalam serangkaian kegiatan spionase," kata Wang kepada surat kabar The Age.

Dia juga mengatakan dia terlibat dalam penculikan dan penahanan Lee Bo, yakni seorang pemilik Toko Buku Causeway Bay dan satu dari lima penjual buku yang menghilang di Hong Kong pada tahun 2015. Pihak berwenang China membantah tuduhan bahwa mereka telah menculik orang-orang itu. Kasus Lee Bo menyoroti area abu-abu dalam Hukum Dasar Hong Kong

Bukan hanya itu, Wang juga mengatakan dia adalah bagian dari operasi intelijen yang disembunyikan di dalam perusahaan yang terdaftar di Hong Kong yang menyusup ke universitas dan media kota untuk melawan protes anti-pemerintah yang telah berlangsung sejak Juni lalu.

Dia juga mengatakan dia adalah bagian dari operasi infiltrasi untuk ikut campur dalam pemilihan regional tahun lalu di Taiwan dan pemilihan presiden mendatang.

Saat ini, Wang mencari suaka di Australia dan mengatakan bahwa dia takut akan dieksekusi jika dia kembali ke China.[bdp]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news