Pemerintah Amerika Serikat (AS) gagal mencapai kesepaatan dengan kongres mengenai pembiyaan sejumlah lembaga pemerintah. Kondisi itu membuat operasional sebagaian lembaga di AS terpaksa ditutup sementara.Politisi Partai Republik dari Texas, John Cornyn, mengatakan tidak akan ada pemungutan suara pada Jumat malam.
- Rizal Ramli, Menteri Era Gus Dur Meninggal Dunia
- Bus Pengangkut Rombongan Ziarah Terlibat Tabrakan Beruntun, Satu Tewas
- Wisatawan di Bali Mulai Meningkat, Kapolri Minta Prokes Diperketat
Penutupan sementara kantor pemerintahan Amerika Serikat bukan hal yang tak biasa. Ini pernah terjadi di era Barack Obama, juga di era Bill Clinton.
Namun, ini kali pertama, perseteruan terjadi antara Gedung Putih dan Kongres yang sama-sama dikuasai satu partai.
Selain itu, ini adalah kali pertama dalam 40 tahun terakhir terjadi penutupan sementara kantor pemerintah tiga kali dalam satu tahun.
Kali ini, yang terpaksa menghentikan operasional karena ketiadaan dana antara lain adalah Departemen Keamanan (Homeland Security), Departemen Kehakiman, Departemen Perumahan dan Pembangunan Kota.
Sebelum rapat ditutup Jumat malam, Senat sepakat mengeluarkan peraturan yang menjamin pembayaran gaji karyawan. Namun keputusan ini masih membutuhkan kesepakatan DPR.
Jumat siang, Wakil Presiden Mike Pence, Direktur Anggaran Mick Mulvaney dan menantu Trump, Jared Kushner, datang ke Gedung Putih dan berada di sana sampai Jumat malam.
Setelah itu, Senator Partai Republik dari Tennessee, Bob Corker, dalam rapat mengatakan bahwa sebuah kesepakatan telah diambil, dan Senat tidak akan meakukan pemungutan suara mengenai persoalan pembiayaan pemerintah.
Dia mengatakan, situasi ini akan bertahan sampai pemimpin Kongres mencapai kesepakatan baru dengan Trump.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pesawat Hercules TNI Jalani Misi Kemanusiaan di Turki, Kirim 17 Tenaga Kesehatan
- Anggota DPR Tertangkap Asik Nonton Video Porno Saat Sidang Bahas Vaksin
- Paska Letusan Semeru, 10.400 Warga Masih Mengungsi di 406 Lokasi