Untuk meminimalisir kenakalan di kalangan anak-anak, Pemkot Surabaya seharusnya memberlakukan jam belajar anak. Hal ini menyusul ditemukannya kasus bocah mabuk lem yang mulai marak.
- Tuntaskan Masalah Sanitasi, Pj Wali Kota Malang Serahkan 734 Bantuan ke Penerima Manfaat
- Jambore Anak 2022 Berkarakter Wujudkan Jombang Santri, Generasi Inovatif Berakhlak
- PMII Jombang Resmi Dilantik, Ini Bupati Mundjidah
Politikus asal partai Demokrat ini mengatakan setelah adanya kejadian tersebut, sebaiknya Pemkot Surabaya membuat langkah atau upaya menjaga watak karakter dan moral anak serta remaja di Kota Surabaya dengan baik.
"Adanya persoalan ini, tentunya semua pihak harus intropeksi dan tidak perlu saling menyalahkan. Selain Permkot Surabaya, faktor yang mempengaruhi perilaku anak-anak adalah lingkungan masyarakat dan peran orangtua untuk menjaga dan mengawasi anak-anaknya agar tidak salah pergaulan dan terhindar dari hal-hal yang melanggar norma dan hukum," pungkasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Open House Lebaran Hari Kedua di Kediaman Gubernur Khofifah, Hadir Uskup Surabaya RD Agustinus Tri Budi Utomo dan Para Suster
- Pasca Anggotanya Ditangkap Densus, MUI Bakal Bersih-bersih Internal
- Musyawarah Kerja PMI Bondowoso, Wabup Imbau Kesampingkan Urusan Politik