Meski di tengah pandemik corona (Covid-19), namun Jawa Timur tetap menjadi lumbung pangan nasional.
- Ini Pengakuan Pembaiat Ansor Dukung Paslon Cabup di Banyuwangi
- Baliho Tak Bisa Dongkrak Elektabilitas, Puan Maharani Harus Tampilkan Kemampuan Terbaik
- Kurang Diperhatikan Pusat, Komisi Vlll DPR RI Kunjungi Bondowoso
Hal ini ditegaskan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anwar Sadad dalam forum diskusi Kelompok Kajian Jumat Malam (KJam), Jumat (26/6) dengan tema "Jatim Pasca Pagebluk, Siapkah?".
"Jawa Timur sampai sekarang masih menjadi lumbung pemasok pangan nasional, gula itu 60 persen dari Jawa Timur, beras hampir 50 persen," papar Anwar Sadad dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Sayangnya potensi ini, lanjut Sadad, harusnya lebih serius digarap dan dikembangkan dengan inovasi-inovasi dan langkah-langkah yang strategis.
“Sektor ini tidak akan pernah basi, terutama di saat krisis. Masa orang lapar mau makan handphone," sebutnya.
Sebaliknya, anggota DPRD dari Partai Gerindra ini mengungkapkan kekhawatirannya apabila pemerintah tidak bisa tegas.
"(Pemerintah) tidak punya suatu skenario sebuah clear plan yang jelas yang akan diambil untuk menyelamatkan warganya," sesal Sadad.
Ditambahkannya, hal-hal yang tidak jelas ini justru akan memicu kekacauan di masyarakat akibat simpang siurnya informasi.
“Jika hal ini berlangsung berlarut larut, maka masyarakat dapat kehilangan kepercayaan pada Pemerintah,” tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- MUI Undang Menko Airlangga Hartarto Bahas Ekonomi Terkini
- NU Keluarkan Lima Pernyataan Sikap Terkait Agresi Militer Israel Terhadap Palestina
- Tak Punya Tokoh dengan Elektabilitas Tinggi, KIB Jadi Koalisi Paling Lemah