Presiden Joko Widodo lagi-lagi dinilai tidak mampu mensinkronisasikan manajemen penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
- AHY Terima Penghargaan Pemimpin Muda Inspiratif Dari Pascasarjana Unair, Dokter Agung: Prestasi Luar Biasa Jadi Motivasi, Inspirasi Dan Panutan Para Kader
- Silaturahim AHY ke Airlangga, Kader Golkar Jombang: Kami Tawadlu Keputusan Partai
- Proyeksi Pemerintah Tahun 2022 Ekonomi Tumbuh 5,8 Persen Dinilai Tidak Realistis
Kegagalan dalam managemen mengatasi Covid-19 di Indonesia terjadi setelah pemerintah melakukan ekspor besar-besaran masker ke luar negeri pada saat virus corona menjangkit di banyak negara, bahkan di Indonesia sendiri.
"Pemerintah tidak memiliki sinkronisasi manajemen mengatasi Covid-19 antar kementerian. Seharusnya antara Menteri Kesehatan dan Menteri Perdagangan saling berkoordinasi soal ketersediaan masker," ucap Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic and Law Studies (Cespels), Ubedilah Badrun dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (18/3).
Jika Presiden Jokowi mampu mengelola koordinasi antara menterinya maka akan lebih memprioritaskan keselamatan rakyatnya dibanding keuntungan dari ekspor.
"Koordinasi itu akan menghasilkan skala prioritas dalam melindungi warga negara tanpa mengabaikan kepentingan ekspor," kata Ubedilah.
Karena, kata Ubedilah, Presiden Jokowi seharusnya lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan rakyatnya dibanding mementingkan kepentingan asing atau bisnis yang menguntungkan disaat wabah corona terjadi di Indonesia.
"Sehingga porsi untuk melindungi keselamatan warga negara Indonesia harusnya lebih besar atau lebih diutamakan dibanding kepentingan asing dan bisnis semata," tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tegaskan Bukan Gerombolan Karang Taruna, PDIP akan Pecat Kader yang Tak Dukung Ganjar
- Berhasil jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Punya Modal Maju Pilpres 2024
- Dukungan Menguat, Gerindra Jatim Optimis Prabowo Menang Telak Di Pilpres 2024