Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus gerak cepat dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19, khususnya mencegah klaster di tempat sekolah. Mengingat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas telah dimulai.
- Pemkot Probolinggo Terima Opini WTP Yang Keempat Kalinya
- Berprestasi di ASEAN Para Games Kamboja 2023, Gubernur Khofifah Beri Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya dan Tali Asih Pada Atlet dan Pelatih Jatim
- Cegah Banjir Wilayah Selatan Banyuwangi, Fokus Perbaikan Tanggul hingga Normalisasi
Bentuk antisipasi Pemkot Malang ialah dengan selalu melakukan tes swab antigen terhadap siswa secara acak, seperti yang dilakukan di SDN Bunulrejo 2 Malang dan SMPN 20 Malang.
"Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah dimulai. Maka kita harus bergerak cepat, untuk selalu mengantisipasi penyebaran Covid-19. Seperti tes swab ini dilakukan untuk mencegah adanya klaster sekolah. Mangkanya kita meminta pihak sekolah menghadirkan beberapa siswa untuk swab secara acak, "ungkap Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji. Jumat (24/9) saat meninjau proses PTM terbatas di Malang.
Bahkan, Sutiaji menyampaikan, bahwa tes yang dilakukan terhadap siswa ini begitu penting. Yang mana, sebelumnya tes swab antigen diperuntukkan hanya kepada guru dan tenaga kependidikan, kini menyasar siswa dan siswi.
"Kegiatan ini, merupakan antisipasi di sekolah selama dua pekan,” tutur Sutiaji.
Selain itu, Sutiaji juga berpesan kepada sekolah untuk lebih meningkatkan fungsi dan keberadaan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah.
"UKS harus memiliki tabung oksigen dan juga oxymeter untuk memantau kesehatan siswa. Baik saat awal masuk dan juga saat siswa mau pulang, sebaiknya dilakukan pemeriksaan untuk memastikan semua siswa dalam kondisi sehat,” jelasnya.
Bahkan, ia menegaskan, apabila ada siswa dalam kondisi sakit, seperti flu diharapkan untuk tidak mengikuti pembelajaran di sekolah.
"Pihak sekolah harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, agar tidak ada klaster Covid-19 melalui sekolah, "tandasnya.
Masih di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif mengatakan, untuk siswa SMPN 20 Malang ada lima siswa yang mengikuti swab antigen. Sementara untuk siswa SDN Bunulrejo 2 Malang ada dua siswa. Dari hasil swab yang dilakukan di SMPN 20 Malang dan SDN Bunulrejo 2 Malang, para guru, tenaga pendidik maupun siswa semuanya negatif.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Kasus Covid Naik, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin Booster
- Covid-19 Kembali Melonjak