Meski belum diakui sebagai pendidikan nasional, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk memperkuat pendidikan Diniyah Salafiyah. Salah satunya melalui Bosda khusus Diniyah Salafiyah yang sejak tahun 2006 tetap dipertahankan sebagai basis pendidikan di Jatim.
- Banyak Pelajar Tak Hafal Pancasila, Bupati Jember Ingatkan Kepsek Kawal Didiknya dari Dampak Teknologi
- SMA Pradita Dirgantara Solo akan Kirim 2.500 Guru ke SMA Selamat Pagi Indonesia
- Sistem Jarak PPDB Jalur Afirmasi Banyak Keluhan, Ini Kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya
Upaya ini rupanya bakal terus dilanjutkan pada kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa Februari mendatang. Bahkan, Khofifah bersama Emil memiliki jurus lebih ampun dalam rangka mengembangkan pendidikan Madrasah Diniyah.
"Bu Khofifah memiliki komitmen yang tinggi pada persiapan Madin, termasuk pada pesantren. Bahkan, nanti ada program one pesantren one produk," kata tim Navigasi Nawa Bhakti Satya, KH. Zahrul Azhar ketiak dikonfirmasi.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Buka Pendaftaran Siswa Inklusi dengan Sistem Zonasi
- Kepala Cabdindik Jatim Wilayah Madiun Lantik Taruna SMKN 1 Mejayan
- Gubernur Khofifah: Tak Boleh Ada Paksaan, Sumbangan Pendidikan Harus Sukarela dan Dikelola Transparan