Pemerintah gagal mencapai target penerimaan pajak. Sehingga membuat perekonomian nasional dan makin susahnya kehidupan masyarakat
- 897 WNI Berhasil Dievakuasi dari Khartoum Sudan
- Komisi D Dan Pemprov Resmikan Bus Trans Jatim Koridor III, Agung Mulyono Berharap Rute Baru Segera Dibuka
- Bertemu Stafsus Presiden, Imakipsi Bahas Keberlangsungan Pendidikan Nasional
Kegagalan pencapaian target pajak ini berimbas pada defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Hal itu makin diperparah dengan pola belanja yang terlalu boros.
"Terus terang, Demokrat mengamati sasaran belanja negara kita memang tergolong tinggi. Barangkali juga terlalu ekspansif untuk ukuran ekonomi Indonesia yang tengah menghadapi tekanan," jelasnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Sebagai solusi, kata Presiden keenam RI itu, pemerintah selalu bergantung pada utang. Hal ini pun menjadi pertanyaan baginya soal seberapa ideal kondisi utang Indonesia saat ini.
"Andaikata rasio utang terhadap PDB dianggap aman di angka 30 persen, meningkat sekitar 5 persen dari lima tahun yang lalu, untuk apa utang itu digunakan?" tanyanya.
"Dapatkah dipastikan bahwa utang baru itu bermanfaat, produktif dan mampu menjaga pertumbuhan kita?" tandasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menko Pangan Zulhas Apresiasi Urban Farming di Surabaya
- Viral Mobil Branding Paslon 03 hingga Perusakan APK, Jubir Paslon Maidi-Bagus Datangi Bawaslu Kota Madiun
- Sambut Proses Verifikasi KPU, PDIP akan Gelar Rakernas 21-23 Juni 2022