Perkembangan industri yang semakin pesat seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi serta kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai di beberapa negara membuat semua sektor harus bisa melakukan perubahan guna mampu beradaptasi pada kondisi yang disebut "Double Distribution".
- Tujuh Penyelenggara Pemilu di Jember, Meninggal Dunia Saat Tahapan Pemilu 2024
- Ini Penyebab Wali Kota Eri Ngamuk di RSUD Dr Soewandie Surabaya
- Para Santri Teruskan Visi Misi Ganjar-Mahfud Soal Kesejahteraan Perempuan ke Akar Rumput di Jatim
Wacana penggabungan BUMN operator pelabuhan yaitu Pelindo I,II,III dan IV dinilai menjadi langkah yang paling tepat dan relevan untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini.
"Seiring dengan berkembangnya teknologi maka tantangan dihadapi Pelindo III juga semakin kompleks. Sebagai salah satu perusahaan operator pelabuhan yang memiliki peran besar dalam menjaga rantai distribusi logistik dan berimplikasi pada kemajuan ekonomi suatu negara diperlukan suatu terobosan melalui integrasi antar perusahaan," Founder Rumah Perubahan, Rhenald Kasali, melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (27/6)
Ini, sambung Rhenald, tak hanya akan meningkatkan pelayanan diseluruh wilayah kerja namun juga berpeluang menjadikan sebuah kekuatan besar di dunia logistik.
“Kita tahu, disrupsi saat ini tidak terjadi di satu sisi saja namun juga ada "double disrupsi", teknologi dan pandemi. Dan Pelindo harus berjuang untuk bersatu agar tidak ketinggalan dan integrasi akan menjadi bekal menghadapi kompetisi di masa depan,” ungkapnya.
Direktur Utama Pelindo II selaku Ketua Organizing Committee Integrasi Pelindo Arif Suhartono mengatakan bahwa integrasi yang dilakukan tidak hanya akan memberikan manfaat kepada negara namun juga masyarakat melalui peningkatan layanan jasa kepelabuhanan.
Oleh karenanya, Arif mengajak seluruh insan Pelindo dari Sabang hingga Merauke untuk menjadi bagian dari sejarah dengan mendukung integrasi melalui adaptasi budaya perusahaan dan etos kerja yang lebih baik lagi sesuai Core Value BUMN AKHLAK.
“Seluruh pegawai diharapkan dapat siap menghadapi perubahan dengan satu tujuan untuk Indonesia yang lebih maju. Kita semua adalah penyokong perubahan dalam mewujudkan pelayanan kepelabuhanan berskala internasional,” kata Arif.
Selanjutnya Arif juga mengingatkan kepada seluruh jajaran manajemen Pelindo untuk memastikan semua pegawai dan keluarganya telah menerima vaksin Covid-19.
Menurutnya vaksinasi untuk pegawai dan keluarga merupakan salah satu upaya Pelindo dalam mendukung pemerintah untuk menangani pandemi yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun.
Pelabuhan disebut berisiko tinggi karena aktivitas yang cukup padat dan berhubungan dengan kapal yang datang dari berbagai penjuru wilayah baik domestik maupun mancanegara.
"Walaupun kita sudah memperoleh vaksin, tetap jaga protokol kesehatan, karena pandemi belum berakhir," pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan dalam webinar Change Management Pelindo Bersatu yang dilakukan secara daring, Jumat (25/6).
Acara webinar yang juga diikuti oleh Direktur Utama Pelindo I Prasetyo, Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono, Direktur Utama Pelindo III Boy Robyanto, Direktur Utama Pelindo III Prasetyadi, perwakilan serikat pegawai, serta lebih dari 3.500 pegawai Pelindo I-IV tersebut juga membahas tentang peluang besar upaya integrasi Pelindo menjadi salah satu kekuatan operator pelabuhan terbesar di dunia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Diresmikan Jelang Ramadhan, Gubernur Khofifah: Masjid Raya Islamic Centre Siap Dimakmurkan dan Memakmurkan Jamaahnya
- 140 Santri Ponpes Al Basyariah Terima Vaksin Sinovac
- Pasar Rawan Terbakar, Komisi B Soroti Kinerja PD Pasar Surya