Partai-partai koalisi pendukung Joko Widodo-Maruf Amin sudah dominan di parlemen. Namun wacana partai lain bergabung masih mencuat di publik.
- Ketua TKD Jatim: Prabowo Rasional Dalam Debat, Gunakan Data Dan Fakta!
- Friksi Mega-SBY Kembali Diungkit, Politik Dendam Dan Sakit Hati Yang Tak Sehat
- Lebih Populer Ketimbang Moeldoko, Ali Mochtar Ngabalin Layak Duduki KSP
Beragam spekulasi muncul. Salah satunya menyebut rangkaian kegiatan Prabowo tersebut merupakan penjajakan agar Gerindra masuk koalisi.
Menanggapi wacana yang tengah ramai di publik itu, pakar hukum tata negara Refly Haru mengingatkan bahwa Pengawasan DPR dalam sistem presidensial kita tidak efektif. Sebab para anggota DPR tidak bisa bertindak independen.
Pengaruh partai dan pimpinan partai terlalu dominan,†terangnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (28/7).
Pengawasan parlemen, menurutnya, akan semakin payah jika partai-partai merapatkan diri ke barisan pemerintah.
Kalau mayoritas partai bergabung ke pemerintah, pengawasan akan lumpuh,†pungkasnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- NATO: Tanda-tanda Menunjukkan Rusia Berencana Melakukan Serangan Penuh ke Ukraina
- Cinta Pengkhianat
- Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024 Dimulai dari Bondowoso