RMOLJatom. Setiap langkah yang diambil oleh Amerika Serikat untuk menempatkan rudal jarak menengah baru yang diluncurkan di Korea Selatan dapat memicu "Perang Dingin baru" dan perlombaan senjata yang meningkat di kawasan itu. Begitu peringatan yang dimuat di media pemerintah Korea Utara pada hari Rabu (14/8).
- Kebakaran Depo Plumpang, 17 Meninggal Dunia dan 1.085 Orang Mengungsi
- 138 Narapidana Rutan Kraksaan Terima Remisi Kemerdekaan
- Puluhan Imigran Rohingya Terombang-ambing di Laut Selama Sebulan, Kini Terdampar di Aceh
"Amerika Serikat menunjukkan bahwa pihaknya sedang memeriksa rencana untuk menempatkan rudal jarak menengah darat-ke-darat di kawasan Asia dan Korea Selatan telah dipilih sebagai tempat untuk penempatan," begitu pernyataan yang dimuat kantor berita Korea Utara, KCNA.
"Ini adalah tindakan sembrono untuk meningkatkan ketegangan regional, tindakan yang dapat memicu Perang Dingin dan perlombaan senjata baru di kawasan Timur Jauh untuk mengerahkan senjata ofensif baru di Korea Selatan," sambung pernyataan yang sama.
Sementara itu, seperti dimuat Reuters, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan belum ada diskusi tentang penempatan rudal jarak menengah Amerika Serikat di negara itu, dan tidak ada rencana untuk mempertimbangkan gagasan itu.
Pernyataan KCNA juga mengkritik langkah-langkah terbaru untuk meningkatkan situs militer di Selatan yang menjadi tuan rumah sistem Pertahanan Area Ketinggian Tinggi Terminal (THAAD) Amerika Serikat yang dirancang untuk mencegat rudal balistik.
"Adalah fakta sulit bahwa penyebaran THAAD berdasarkan strategi Amerika Serikat untuk memiliki kekuatan besar dan memegang supremasi di Asia Timur Laut, bukan yang untuk 'melindungi' Korea Selatan dari 'ancaman' seseorang," kata KCNA. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 147.520 Jemaah Lunasi Biaya Haji, Terbanyak Provinsi Jabar
- Lagi, Lantaran Jebakan Tikus di Padas Seorang Petani Meninggal
- Baru Dilantik jadi Anggota KPPS di Jember, Bunuh Diri 'Nyemplung' Sumur