RMOLBanten. Pengusaha logistik protes terhadap kebijakan pemerintah yang melarang angkutan barang untuk melintasi tol saat arus mudik pada 8-9 Juni. Mereka mengancam akan tetap jalan terus karena berdampak pada pasokan logistik.
- BTN Kolaborasi dengan Pemkot Kupang Bangkitkan Ekonomi NTT
- Didirikan Atlit Nasional, Fitness Plus Hadirkan Jaringan Mega Gym Indonesia Pertama yang Go Public
- Dewan Tegaskan, Omnibus Law Berpihak Pada Buruh dan Pengusaha
"Kami sudah mempersiapÂkan pengiriman barang sesuai prediksi puncak arus mudik sebelumnya. Kalau mendadak truk dilarang melintas tidak bisa. Tidak mungkin kami bisa memÂpersiapkan apa pun di waktu singkat," ujarnya.
Truk angkutan barang yang diimbau untuk tidak dioperasikan itu adalah truk angkutan barang dan truk sumbu tiga ke atas. KarÂena ukuran bus tersebut berpotensi membuat kemacetan saat puncak arus mudik. Truk angkutan barang ini diketahui sering memperlamÂbat jalur arus mudik.
Ditjen Perhubungan Darat juga akan menyurati semua opÂerator pengakutan barang yang juga selama ini menjadi mitra kerja mereka. Kemudian soÂsialisasi juga akan digencarkan oleh Perhubungan Darat melaÂlui grup-grup aplikasi chatting whatsapp.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Anggaran Makan Gratis Prabowo-Gibran Rp 71 Triliun Resmi Masuk RAPBN 2025
- KKP Genjot Budidaya 5 Komoditas Karena Punya Pangsa Pasar Tinggi
- Gojek - TBS Jalin Kolaborasi, Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik Roda Dua di Indonesia