Penyebab Minimnya Keselamatan Kesehatan Kerja Di Indonesia

Di kawasan Asia, khususnya untuk bidang usaha pertambangan, Indonesia termasuk terbaik jika di bandingkan dengan negara lain, bahkan dengan negara China sekalipun.


"Indonesia cukup lemah di bidang keselamatan lalu lintas. Kecelakaan tertinggi di negeri ini adalah di jalan raya. Sedangkan kecelakaan kerja di bidang industri tambang tergolong minim," kata George Filip Loswetar dikutip Kantor Berita , Kamis (28/11).

George merasa perlu menawarkan pada pemerintah Indonesia, yang pada tahun 2020 nanti berharap rakyat Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang sadar K3 dan mampu bersaing dengan SDM manca negara.

Lantaran minim, mahalnya biaya pengadaan terkait K3, George bermitra dengan pihak terkait (pemerintah dan swasta) memberikan pendidikan keselamatan lingkungan kerja kepada baik untuk perusahaan bersangkutan maupun tenaga kerja.

"Pengetahuan dan pendidikan itu diharapkan akan mampu menaikan posisi tawar SDM lokal di dunia industri yang terus mengalami perubahan dan kompetisi sengit," lanjutnya.

George juga berharap ke depannya, ada kerja sama erat antara pemerintah di semua level, memberikan pelatihan gratis untuk mengangkat SDM serta memberikan sertivikasi agar berdampak positif bagi tenaga kerja produktif maupun lingkungan kerja.

Sebelumnya, hadir dalam seminar k3 itu adalah Tjutjuk Supariana anggota legeslatif asal Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dalam kesempatannya, Anggota DPRD Kota Surabaya itu juga berharap agar tenaga kerja produktif kota Surabaya memiliki sertifikat keahlian yang dapat digunakan mengangkat posisi tawar dalam bidangnya. Hal itu terungkap saat seorang di seminar memberikan pertanyaan.

"Beberapa waktu lalu, kami telah mengkritisi anggaran dinas tenaga kerja yang mengalami penurunan di tahun 2020 ini. Kami sudah menanyakan kepihak terkait dan mendapat jawaban anggaran Disnaker akan di naikkan di tahun 2021 mendatang," jelas Tjutjuk.

Dalam seminar itu, Tjutjuk pun berharap ke depan, tenaga kerja kota Surabaya mendapatkan pendidikan terkait K3 secara gratis. Di sadarinya sertifikasi K3 tersebut memerlukan ongkos yang tidak sedikit dan tidak mungkin di bebankan hanya kepada perusahaan maupun tenaga kerja saja. Tetapi harus juga melibatkan pemerintah.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news