Covid-19 varian Delta telah membuat limbung banyak negara, termasuk Indonesia. Namun demikian, varian ini bukan mutasi yang terakhir.
- BPJS Kesehatan Jember Beri Kemudahan Layanan JKN Selama Mudik Lebaran
- Raibnya Angka Kematian Wujud Akal-akalan Tutupi Sengkarut Penanganan Covid-19
- Ketua Satgas Covid-19 Terkonfirmasi Positif Covid-19, Doni Monardo: Saya Tidak Merasakan Gejalanya
Untuk itu, ahli epidemiologi dan biostatistik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono meminta masyarakat semakin waspada terhadap bahaya Covid-19 dan mutasinya.
"Delta bukan yang terakhir, mutan-mutan baru yang lebih berbahaya akan hadir di tengah kita," kata Pandu melalui akun Twitter resminya, Senin (19/7).
Pandu menambahkan, varian Delta Covid-19 berdampak buruk pada penduduk yang belum divaksinasi.
Dia meminta pemerintah untuk terus menggenjot cakupan vaksinasi sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya pada wilayah lonjakan kasus tinggi.
"Perlu respon nasional pandemi yang strategis," demikian kata Pandu seperti yang dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Langgar Prokes, 34 Warga di Probolinggo Swab Ditempat
- 113 Penyintas Covid-19 Ikut Terjun Putus Pandemi
- Ivermectin Jadi Harapan Baru Penanganan Covid-19?