Perpanjangan masa jabatan presiden bisa menjadi jalan bagi Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Megawati Soekarnoputri di singgasana PDI Perjuangan.
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menilai Megawati saat ini seperti membesarkan “anak macan” yang suatu saat bisa saja menerkam sang pemilik.
Menurutnya, jika perpanjangan masa jabatan presiden berhasil dilakukan, maka power yang dimiliki Presiden Joko Widodo bisa bertambah. Bukan hanya di lingkup pemerintahan, tapi juga di tataran partai banteng moncong putih.
Tidak menutup kemungkinan, sambungnya, perpanjangan itu juga bisa melenyapkan trah Soekarno di PDIP. Sebab, laju Puan Maharani untuk ikut dalam pilpres jadi tertunda dan lamanya waktu penundaan itu bisa menutup peluangnya.
“Pasti trah Soekarno akan lenyap dan akan digantikan oleh trah Jokowi? Apakah Megawati dan Soekarnois mau?" ujarnya, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/9).
Di satu sisi, Muslim Arbi menilai bahwa perpanjangan masa jabatan presiden juga bisa menjadi blunder bagi Jokowi. Sebab isu ini telah ditolak oleh rakyat dan juga PDIP.
“Karena Jokowi tetap sebagai petugas partai. Jadi apa mungkin dapat rampas kursi Megawati, siapa tahu?” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik