Pertama Di Indonesia- KPK Akan Latih Seribu Guru Surabaya

Program "Guru Pembangun Peradaban” yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, menurut Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, merupakan pertama kalinya terjadi di Indonesia.


"Dari seribu guru ini, nanti mereka akan mengajarkan kepada para guru yang belum mendapatkan pelatihan agar lebih efektif,” kata Basaria dikutip Kantor Berita , Kamis (5/12).

Ia menjelaskan, pelatihan ini nantinya akan terbagi menjadi beberapa kloter dalam setahun.

Sedangkan untuk per sesinya, akan diisi 50 guru. Artinya, dalam satu tahun pelatihan ini akan berlangsung sebanyak 20 gelombang.

"Pelatihan seribu guru nanti dalam waktu satu tahun dibagi 20 batch (gelombang), berarti 50 guru per kloter,” katanya.

Menurutnya, metode yang digunakan dalam program ini tidak jauh beda dengan SPAK. Para siswa akan diajarkan apa saja hal-hal yang termasuk dalam kategori korupsi.

Misalnya, mengambil sesuatu yang bukan milik pribadi, menyontek dan hal mendasar lainnya.

"Semua itu kami kenalkan dan ajarkan sedini mungkin. Meskipun terlihat sederhana, tapi pada saat besar karakter ini yang akan melekat pada diri mereka,” paparnya.

Basaria menambahkan, baik buruknya anak itu tergantung dari pertumbuhannya sejak kecil.

Karena itu, pendidikan yang paling utama adalah bagaimana merubah karakter seorang anak.

Sebab, hal ini adalah modal dasar bagi anak untuk bersikap disiplin dan jujur.

"Pendidikan karakter itu harus diterapkan sedini mungkin, karena menghilangkan niat jahat itu tidak bisa dilakukan satu atau dua tahun,” pungkasnya.

Seperti diberitakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dengan meluncurkan program Guru Pembangun Peradaban”.

Program ini sebagai upaya pemerintah kota untuk mewujudkan cita-cita membangun generasi anti korupsi sejak dini.

Peluncuran program yang digelar di lantai 5 Graha Sawunggaling Surabaya ini, dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, dan Direktur Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Indonesia, Maria Kresentia.

Hadir pula, kepala sekolah SD - SMP, serta ratusan guru agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) se-Surabaya.[aji]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news