Pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Nasdem Tower, Jakarta, pada Minggu malam (5/6), seolah mengkonfirmasi adanya perpecahan diantara partai politik koalisi pemerintah.
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- SBY Dukung Langkah Prabowo Hadapi Tarif Dagang AS
- Mempertemukan Megawati Dengan Jokowi Sama Sulitnya Seperti SBY Dulu
Bukan tanpa alasan, kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Khoirul Umam, pandangan itu menjadi amsuk akal karena selama ini Partai Demokrat selalu dipojokkan dalam posisinya sebagai oposisi.
"Jika partai oposisi sudah berkomunikasi langsung dengan partai-partai pemerintahan, itu mengonfirmasi sudah pecahnya koalisi pemerintahan saat ini," kata Khoirul Umam dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/6).
Pada prinsipnya, dia memandang pertemuan SBY dan Surya Paloh sebagai satu langkah progresif. Pasalnya, sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sudah lebih dulu bertemu Surya Paloh.
Bahkan, lanjutnya, jika ditarik pada potensi lebih besar, bukan tidak mungkin pertemuan SBY dan Surya Paloh akan berujung pada kesepakatan berkoalisi di Pemilu Serentak 2024.
"Sebagai kelanjutan dari pertemuan AHY dan SP sebelumnya, pertemuan SBY, AHY dan SP kali ini semakin membuka kemungkinan terbentuknya koalisi baru," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- SBY Dukung Langkah Prabowo Hadapi Tarif Dagang AS
- Mempertemukan Megawati Dengan Jokowi Sama Sulitnya Seperti SBY Dulu