KH Sholahudin Wahid mengungkapkan kesepakatan sebenarnya dari para ulama NU, berkaitan dengan posisi Rais Aam PBNU KH Makruf Amien yang maju di Pilpres 2019.
- Jelang Natal, Gereja Diminta Tak Terlibat Politik Praktis Pemilu 2024
- Serangan Terhadap Gibran Menjadi Berkah, Elektabilitasnya Meningkat Menurut Survei Terbaru
- Orang Paling Cemas di Indonesia Saat Ini Namanya Jokowi
Namun kesepakatan yang benar adalah pengurus NU itu harus melayani anggota NU, bukan menguasai umat NU.
Mencatat pesan kyai Tolchah Hasan (dari Malang) bahwa pengurus NU itu harus melayani anggota NU bukan menguasai,†tutur Gus Sholah kepada Kantor Berita , Senin (25/2).
Makna melayani itu, lanjut Gus Sholah, memberi sumbangsih kepada organisasi dan anggota. Sedang makna menguasai itu berarti mengambil (manfaat) dari organisasi dan anggota.
Oleh sebab itu, kita sepakat bahwa Organisasi dan pengurus NU jangan terlibat politik praktis,†tegas cucu pendiri Nahdlatul Ulama Hadratusyech KH Hasyim Asyari itu.
Rencananya, ungkap Gus Sholah, para ulama NU akan menggelar halaqah (pertemuan) lanjutan di Bandung pada 6 Maret 2019 dan di Al Hikam Depok pada 24 Maret 2019. Tentunya dengan diikuti oleh jumlah peserta ulama serta umat NU yang lebih banyak dari peserta yang hadir di Pasuruan. Semoga demikian,†pungkas Gus Sholah.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Ning Ema Beri Pesan Ini ke Mahasiswa
- Joman Gugat Tito Soal PCR, Pertanda Jokowi Mulai Ditinggalkan Relawannya
- PDIP Benarkan Kadernya di Senayan Nonton Video Porno saat Rapat Komisi