Tantangan yang dihadapi insan pers Indonesia pada era disrupsi digital sekarang ini, diharapkan Presiden Joko Widodo, tak menutup potensi pengembangan media informasi dalam negeri.
- Pesan Jokowi ke Kapolri: Copot Kapolda-Kapolres Tak Bisa Kawal Investasi
- Ibukota Negara Resmi Dinamakan Nusantara, Begini Kata Cak Imin
- Soal 75 Pegawai Tidak Lolos TWK, Beny K Harman: KPK Adalah Pelaksana UU, Bukan Atas Perintah Presiden
Menurut Jokowi, pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan yang ada agar tidak terjebak pada zona nyaman.
"Hasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat, akurat, dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita," ujar Jokowi secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, dalam Puncak Peringatan HPN 2022 yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (9/2).
Jokowi juga meminta perusahaan pers Indonesia untuk segera melakukan transformasi dan inovasi digital.
Sebab, di era disrupsi digital saat ini, banyak konten informasi yang hanya mengejar clickbait di berbagai kanal dan platform digital. Hal ini berpotensi menimbulkan kebingungan dan perpecahan di masyarakat.
"Ekosistem industri pers harus terus ditata, iklim yang lebih seimbang harus terus diciptakan. Perusahaan platform asing harus ditata, harus diatur, agar semakin baik tata kelola," demikian Jokowi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sandiaga Uno Dorong Pemkab Bondowoso Fasilitasi Pengembangan Ekonomi Kreatif
- F-PAN Apresiasi Penangkapan Peneliti BRIN Pengancam Warga Muhammadiyah
- Christina Aryani Ajak Masyarakat Melawan Maraknya Kampanye Digital Perkawinan Anak