Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah memberikan layanan rapid test gratis kepada peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di 63 Puskesmas Surabaya.
- Terungkap, Varian Omicron Sudah Ada di Belanda Sebelum Ditemukan di Afrika Selatan
- 15 Tenaga Medis Di Situbondo Terpapar Covid 19
- Resiko Terburuk Covid-19 Segera Reda, Pakar Virologi: Edukasi Harus Berlanjut Pada Masyarakat Penolak Vaksin
Bagi mereka yang hasil rapid test-nya dinyatakan reaktif, langsung dilakukan pemeriksaan swab dan isolasi mandiri di hotel.
Berdasarkan data peserta UTBK yang sudah melakukan rapid test rapid test di 63 puskesmas se-Surabaya mulai pada hari Jumat (3/7) hingga Minggu (5/7) mencapai 740 orang.
“Sudah berjalan tiga hari kemarin (Jumat-Minggu) sebanyak 740 calon mahasiswa yang sudah di-rapid test," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Balai Kota Surabaya, Senin (6/7).
Feny sapaan Febria Rachmanita menjelaskan, dari 740 orang calon mahasiswa yang telah melakukan rapid test itu, sebanyak 49 orang hasilnya dinyatakan reaktif.
Bagi 49 orang yang dinyatakan reaktif itu langsung dilakukan tes swab pada hari yang sama di Gelora Pancasila.
“Langsung saya buatkan rujukan untuk di-test swab. Menggunakan mobil PCR milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang saat ini masih keliling di Kota Surabaya, supaya cepat,” ungkapnya.
Nah, sembari menunggu hasil swab itu keluar, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini mengungkapkan, bahwa calon mahasiswa itu melakukan isolasi mandiri di hotel yang sudah disiapkan.
“Jadi bisa juga belajar di sana (hotel). Nanti terkait jadwal ujian sudah dijadwalkan kembali oleh pihak kampus tempat tes,” paparnya.
Feny menyatakan, bahwa fasilitas rapid test gratis itu diperuntukkan khusus bagi warga Kota Surabaya yang tidak mampu dan mengikuti UTBK.
Karenanya untuk mengikuti rapid test gratis itu mereka harus menunjukkan beberapa persyaratan kepada petugas Puskesmas. Yakni, menunjukkan KIP-K (Kartu Indonesia Pintar Kuliah), dan tercatat sebagai peserta MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Selain itu, mereka juga harus menunjukkan identitas diri.
“Jadi dengan melampirkan itu bisa langsung di-rapid test. Untuk hasilnya keluar beberapa jam setelah itu. Jadi langsung bisa diketahui hasilnya,” katanya.
Feny menambahkan, jika nantinya calon mahasiswa tersebut hasil swabnya negatif, maka dia langsung bisa keluar dari isolasi di hotel dan pulang ke rumah masing-masing.
Sementara itu, bagi mereka yang hasil swabnya confirm atau berstatus orang tanpa gejala (OTG), selanjutnya menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji. “Untuk jadwal tes UTBK, pihak kampus telah memberikan relokasi waktu,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gunakan Metode Unik, Ponpes Nurus Shobah Sembuhkan Pengguna Narkoba dan Gangguan Kejiwaan
- Puan Maharani Dukung Uji Validitas Tes Antigen Bebas PNBP
- Terus Menurun, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia saat Ini 32.786 Orang