Penghargaan Asian of the Year 2019 dari The Straits Times kepada Presiden Joko Widodo tak ubahnya seperti sindiran kepada pengkritik pemerintah.
- PK Moeldoko Ditolak, Anies Baswedan: Anggaplah Itu Hadiah Ulang Tahun Mas AHY
- Cabup Hendy Siswanto Janji Wujudkan Kabupaten Layak Anak Bila Kembali Terpilih
- Bayar Influencer Rp 90,4 Miliar, Pengamat: Ini Bahaya, Negara Tutupi Kinerja Buruknya
Keberhasilan Jokowi sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar bergensi dari media asal Singapura itu menurut Diaz lantaran karakter dan kepemimpinannya yang berpengaruh bagi Indonesia dan sekitarnya.
Penghargaan ini pun dianggapnya sebagai sentilan bagi masyarakat Indonesia yang kerap kali 'nyinyir'.
"Presiden kita dibanggakan di luar negeri, tapi apapun yang dilakukan presiden di dalam negeri masih banyak yang buat gaduh. Ini tidak baik," ujarnya, Minggu (8/12).
Baginya, penghargaan tersebut juga menunjukkan Jokowi sebagai sosok permersatu di tengah perbedaan dan dinamika politik. Selain di dalam negeri, sambungnya, Jokowi juga memperkuat posisinya di level global.
Sudah sepantasnyalah, kita semua bangga untuk penghargaan ini," pungkasnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jika Menang Pilpres 2024, Mahfud MD: Saya Tidak Akan Membuang Reputasi
- Priyo Budi Santoso: Buzzer, Cebong, dan Kadrun Merusak Tatanan Sosial Bangsa
- Kedatangan Presiden Jokowi Disambut Antusias Warga Tuban