Ketua Komisi II DPRD Ngawi, Siswanto, menyebut sistem pengelolaan RSUD dr Soeroto Ngawi secara manajemen terbilang buruk. Menyusul insiden plafon ambrol diruang tunggu pasien sejak Rabu lalu, (19/02), hingga kini belum terlihat perbaikan kembali.
- Jelang Natal, Pemkot Surabaya Hiasi Balai Kota dan Beberapa Kawasan Dengan Ornamen Tematik
- Kejar Herd Immunity, Dinkes Kota Kediri Suntikkan Ribuan Dosis Vaksin
- Pemkot Surabaya Keruk Bozem dan Sungai untuk Urai Genangan
"Sudah satu pekan dan belum ada perbaikan lagi tentu menujukan pola manajemen RSUD Ngawi belum siap dalam mengantisipasi hal-hal tidak terduga. Lebih-lebih lokasinya berada diruang publik," terang Siswanto, Rabu, (26/02).
Legislator dari PKS itu mengkhawatirkan nasib pasien maupun pengunjung lainya terhadap kondisi plafon secara keseluruhan. Alasanya, dari informasi yang masuk ke pihaknya ada beberapa titik plafon yang kondisinya memprihatinkan. Tentunya patut disayangkan sekali mengingat bangunan RSUD dr Soeroto Ngawi baru mengalami rehabilitasi 2019 lalu.
"Khawatirlah terhadap plafon seperti itu kalau mendadak jebol lagi. Bagaimana kalau sampai jatuh terkena pengunjung dan lebih-lebih si pasien. Saya harapkan pihak Direktur RSUD harus bertanggungjawab mengidentifikasi kerusakan agar secepatnya teratasi," ulasnya.
Siswanto berjanji, apabila sudah mendapatkan informasi yang lengkap tidak menutup kemungkinan bakal mengevaluasi manajemen dari RSUD dr Soeroto tersebut. Selaku wakil rakyat pihaknya wajib memberikan kritikan dan masukan terhadap manajemen rumah sakit milik daerah itu.
"Saya merasa ada keganjilan kenapa pihak direkturnya seperti itu tidak lekas tanggap. Seharusnya melakukan tindakan cepat mengingat sistim penganggaranya sudah berpola BLUD," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Santunan Tak Kunjung Cair, Forum Peserta BPJS Tenaga Kerja Wadul ke DPRD Jatim
- Gandeng Pagar Nusa, Faisol Riza Ajak Jaga NKRI dan Ulama
- Kesiapan Polri Menjaga Perayaan Natal dan Tahun Baru dari Ancaman Gangguan