Pembubaran perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkinerja buruk adalah opsi keliru. Alih-alih membubarkan perusahaan, pemerintah harusnya lebih menyasar orang-orang yang ada di dalamnya.
- Kelola Isu dan Ketokohan AHY yang Membuat Suara Demokrat Melejit
- Anies-AHY Nyanyi Bareng "Risalah Hati" saat Nonton Konser Dewa 19 di JIS
- Mahfud MD Pastikan Indonesia Tak Ekspor Asap ke Negara Tetangga
Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto mengatakan, pembubaran perusahaan BUMN yang sakit hanya solusi jangka pendek. Sebab persoalan yang terjadi lebih kepada mental orang-orang di dalamnya yang kerap korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Masalah di BUMN yang paling utama adalah bagaimana mencari orang yang kapabel untuk memimpin BUMN tersebut dan punya jiwa entrepreneur, bukan jiwa KKN," tegas Darmadi Durianto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/10).
Praktik KKN inilah yang membuat BUMN sulit menjadi perusahaan berdaya saing tinggi. Parahnya, praktik KKN seolah sudah menjadi kultur yang mengakar di perusahaan plat merah.
"Kenyataan, anak-anak perusahaan diduduki orang yang enggak jelas kompetensinya dan direksi perusahaan induk banyak merangkap jabatan," lanjut politisi PDIP ini.
Oleh karenanya, ia menilai pembubaran perusahaan BUMN adalah solusi jangka pendek. Jika ingin berjalan baik, maka yang ditindak adalah orang-orang di dalamnya.
"Mestinya saya kira yang harus dibubarkan itu direksi-direksi bermental KKN. Perusahaan yang masih bisa diselamatkan, harus dicari jalan keluar. BUMN yang under capacity harus dinaikkan kapasitasnya," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PPKM Darurat Dilonggarkan Mulai Tanggal 26 Juli, Ini Catatan Jokowi
- Hasil Rapimwil PKS Jatim, Siap Sukseskan Program Pemenangan Merangkul Milenial dan PKS Melek Digital
- Agar Elektabilitas Tidak Anjlok, Ridwan Kamil Harus Membela Rakyat Bojong Koneng